HOLOPIS.COM, MALUKU – Bencana gempa berkekuatan 6,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara ternyata memakan korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, korban jiwa tersebut dialami oleh seorang pekerja di sebuah tower di Jl. Mononutu, Kelurahan Stadion, Kota Ternate, Maluku Utara pada Rabu (22/11).
“Terdapat 1 Korban Meninggal Dunia di wilayah Kota Ternate imbas terjadinya gempa tersebut,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (24/11).
Abdul kali ini menjelaskan identitas korban yakni pria berumur 22 tahun bernama M. Danur Sahen. Pria asal Makassar itu harus meregang nyawa karena terjatuh dari ketinggian saat gempa terjadi.
Gempa sendiri sebelumnya diketahui berada di 68 kilometer Barat Laut Halmahera Barat, 86 kilometer Barat Laut Jailolo, 88 kilometer Barat Laut Halmahera Utara, 112 kilometer Barat Laut Ternate.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yg terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Maluku (Intra-slab) yg tersubduksi ke bawah Pulau Halmahera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki pergerakan mendatar naik (oblique thrust).
Keterangan menyebutkan gempa ini dirasakan di Halmahera Barat, Ternate, Halmahera Utara dengan intensitas III-IV, daerah Halmahera Timur hingga Pulau Morotai dengan skala intensitas III MMI. Meski pusat gempa berada di laut, namun gempa ini tidak berpotensi tsunami (BMKG).