BerandaNewsPolhukamKPU Harus Gercep Atasi Masalah di Balik Tingginya Pemilih Muda di 2024

KPU Harus Gercep Atasi Masalah di Balik Tingginya Pemilih Muda di 2024

Dan mohon pemerintah menangkap situasi itu dengan menghadirkan TPS di kantong-kantong suara anak muda.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemilu 2024 nanti disebut-sebut bakal didominasi oleh pemilih muda, yakni dari kalangan generasi Z maupun generasi milenial. Hal ini yang ditangkap oleh Dedi Kurnia Syah dalam kajian ilmiahnya di survei yang dirilis oleh Indonesia Political Opinion (IPO).

Dalam survei IPO yang dirilis pada hari Senin (20/11) lalu, pemilih muda mendominasi hingga 52% dengan asumsi Gen Z 19% dan Gen Milenial 33%.

“Antusiasme pemuda ini lebih meningkat ketimbang 2019 maupun 2014. Antusiasme memilih sangat tinggi,” kata Dedi dalam diskusi publik dengan tema ‘Berebut Suara Anak Muda, Siapa yang Unggul ?’ yang diselenggarakan oleh Esensinews dan P3S secara virtual, dikutip Holopis.com, Kamis (23/11).

Hanya saja, tingginya antusiasme memilih di kalangan anak muda tersebut ternyata menyisakan pekerjaan rumah yang tidak mudah. Sebab kata dia, suara pemilih muda ini berpotensi tidak terakomodir dalam Pemilu 2024 mendatang.

Penerbit Iklan Google Adsense

Faktor utamanya adalah kesempatan mereka untuk datang ke TPS demi menyalurkan suaranya, sebab kalangan pemilih ini berpotensi terjebak dengan situasi perantauan atau aktivitas lain yang memungkinkan mereka tidak bisa datang ke TPS untuk mencoblos.

“Terganjal dengan memastikan apakah mereka akan bisa ikut menyalurkan suara di momentum itu atau tidak, misal mereka pasti ada di rumah atau tidak,” terangnya.

Oleh sebab itu, potret situasi yang disampaikan Dedi dalam survei IPO ini diharapkan bisa ditangkap lebih cepat oleh para pemangku kebijakan khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU). Gerak cepat (gercep) ini menurut Dedi adalah untuk memastikan masalah yang berpotensi terjadi bisa terurai, sekurang-kurangnya pada momentum tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

“Dan mohon pemerintah menangkap situasi itu dengan menghadirkan TPS di kantong-kantong suara anak muda,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie juga memberikan masukan agar bagaimana suara anak-anak muda ini bisa semakin banyak tertarik dalam menyalurkan hak suara mereka.

“Berpolitik yang just for fun dan just for kidding, lalu just keep smile. Ini yang paling menonjol untuk kalangan anak muda,” kata Jerry.

Jerry Massie
Direktur eksekutif P3S, Jerry Massie.

Di samping itu, ia juga menilai faktor geografis juga harus diperhatikan sebaik mungkin oleh para peserta Pemilu 2024 khususnya Pilpres. Bagaimana mereka meningkatkan data tarik anak-anak muda di 3 (tiga) provinsi besar menentu kemenangan Pemilu.

“Pemilih terbesar saat ini di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, kuasai tiga Provinsi itu habis perkara,” tandasnya.

Pun demikian, ia tetap memohon kepada semua pihak untuk tidak berpolitik yang bisa memecah persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa terlalu dalam. Sehingga persaingan hanya berlaku di momentum Pemilu saja, tanpa harus larut dibawa dalam waktu yang lebih lama saat momentum politik elektoral rampung.

“Siapapun presidennya di 2024 semoga adalah dia yang lebih baik untuk memajukan Indonesia di masa mendatang. Karena kita sekarang berantem-berantem tapi setelah itu kita berkawan lagi dan ngopi-ngopi bareng, sudah,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Jokowi Hormati Putusan DKPP soal Hasyim Asyari, Janji Pilkada 2024 Tetap Lancar

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pihaknya sangat menghormati putusan dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) terkait dengan pemecatan Hasyim Asyari sebagai Ketua KPU RI.

Gegara Kapolda Sumbar, Mantan Kabais Anggap Indonesia Sedang Menuju Kehancuran

Hal ini ia sampai untuk merespons bagaimana sikap Polda Sumatera Barat yang menyikapi kasus kematian Afif Maulana.

Edward Hutahaean Divonis 5 Tahun Bui dan Bayar Uang Pengganti 1 Juta  Dolar AS

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 120 juta subsider 6 bulan kurungan terhadap terdakwa Naek Parulian Washington Hutahaean alias Edward Hutahaean. 

Puan Maharani Dorong Perbaikan Sistem Pasca Kasus Hasyim Ashari

Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan tindakan Ketua KPU RI Hasyim Ashari dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukannya.

Ma’ruf Amin Berharap Kasus Hasyim Ashari Tidak Terjadi di Lembaga Lain

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menanggapi putusan DKPP perihal pemberhentian Hasyim Ashari dari jabatan Ketua KPU RI.

Usai Berhubungan Seks dengan PPLN Belanda, Hasyim Ashari Kasih Janji Surga

DKPP memastikan bahwa Hasyim Ashari telah melakukan hubungan seks di luar nikah dengan anggota PPLN Belanda wilayah Den Haag.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS