HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri mulai menyerang Polri pasca dirinya terseret dalam kasus pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Firli Bahuri pun menuding, proses pemeriksaan yang dijalaninya di Bareskrim sudah mulai terasa tidak normal bagi dirinya meski kemudian tidak dijelaskan lebih lanjut situasi apa yang dimaksud.
“Terutama di situasi yang begitu saya anggap situasi abnormal yang tidak bisa saya jelaskan saat ini,” kata Firli dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Senin (20/11).
Firli pun kemudian mengkaitkan pemeriksaan dirinya dengan kasus Pj Bupati Sorong yang kini telah ditanganinya hingga kemudian menemukan adanya pakta integritas pemenangan Ganjar.
“Apalagi sehari sebelumnya saya tidak tidur karena menangani tindak pidana korupsi terkait penjabat Bupati Sorong,” ujarnya.
Firli juga mengaku ada gejolak batin yang dirasakan saat diperiksa di Mabes Polri. Sebagai purnawirawan Polri, dia mengaku Mabes Polri terasa asing baginya saat itu.
“Saya tentu bertanya 40 tahun mengabdi di lembaga Polri, tapi kemarin saya harus bertanya, apa benar saya pernah mengabdi di sana? Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya,” tukasnya.
Terlebih, menurut Firli, saat dirinya diperiksa hingga kemudian harus melarikan diri bak maling dari kejaran awak media yang telah menunggunya.
“Itulah yang bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakdilan itu ada, dirasakan. Dan benar adanya,” ujarnya.