Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa ketika memberikan tuduhan soal ketidaknetralan lembaga negara, jangan serta merta menuding Polri sebagai pihak yang tidak netral.

“Soal netralitas kita itu sering kali tuduhannya ke Trunojoyo (Mabes Polri -red). Padahal ada banyak institusi, misal Pejaten (BIN),” kata Mardiansyah dalam keterangannya di Jakarta Selatan kemarin seperti dikutip Holopis.com.

Ia menilai bahwa publik tidak fair memberikan tudingan dugaan ketidaknetralan hanya kepada Polri. Sementara ia yakin seluruh aktifis pun paham bahwa BIN adalah lembaga yang paling bisa disetir oleh partai tertentu.

“Kalau bicara korelasi kepentingan-kepentingan, kenapa hanya Trunojoyo yang disorot, karena merah (PDIP) menganggap Trunojoyo bukan lagi kawannya saja. Ada TR melarang anggotanya dalam proses kegiatan pemilu, tidak boleh ada simbol-simbol tertentu, lalu apa lagi, kenapa kita tidak pernah bicara soal Pejaten yang sangat dekat dengan Merah,” jelasnya.

“Kenapa telunjuk kita ke Trunojoyo saja bukan ke yang lain,” imbuh Mardiansyah.

Lebih lanjut, Aktivis 98 ini menilai bahwa jika mau jujur sebenarnya yang paling berpotensi untuk tidak netral adalah BIN. Sebab, mereka adalah pihak yang justru sangat rentan melakukan ketidaknetralan tersebut.

“Kita sebagai insan akademisi harus fair melihat persoalan. Bicara netralitas tidak hanya Trunojoyo, semua komponen yang punya perangkat yang mungkin tidak netral juga harus kita soroti, yang namanya kontra intelijen kita tahu lah,” pungkasnya.