HOLOPIS.COM, JAKARTA – General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Yeni Purnamasari merasa bersyukur bahwa program Program Bidan Untuk Negeri yang dicetuskan oleh lembaganya itu bisa meraih The Most Promising PHC Initiatives dalam ajang Primary Health Care atau PHC Award 2023.
Menurutnya, penghargaan ini sebenarnya adalah hasil dedikasi para bidan dan tenaga kesehatan yang ikut mengupayakan penurunan rasio ibu melahirkan tanpa pendampingan tenaga medis profesional.
“Berkat Bidan untuk Negeri, kami telah melihat penurunan yang signifikan dalam rasio ibu yang melahirkan di rumah tanpa pendampingan medis profesional. Dari awalnya 3 dari setiap 10 ibu melahirkan di rumah pada tahun 2021, menjadi tidak ada satupun pada tahun 2023,” kata Yeni dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (16/11).
Dengan program ini, setidaknya yang paling patut disyukuri adalah semakin banyaknya ibu melahirkan selamat beserta dengan buah hatinya.
“Ini adalah bukti bahwa perubahan adalah mungkin, bahwa nyawa bisa diselamatkan,” ujarnya.
Award ini diselenggarakan oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/11) lalu.
Sementara itu, PHC Award merupakan bentuk apresiasi kepada mereka yang berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar. Salah satu aspek penilaiannya adalah dengan mengunjungi lokasi-lokasi semifinalis yang masuk dalam tahap verifikasi lapangan untuk melihat potret langsung dari setiap inisiatif yang dinilai paling menjanjikan untuk menghasilkan perubahan.
Program Dompet Dhuafa tersebut pun dinilai oleh CISDI sebagai inisiatif kesehatan di tingkat lokal yang mampu mendorong perbaikan pada layanan kesehatan primer sebagai pondasi sistem kesehatan yang adekuat, atau sebuah program yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi.
Secara umum, Yeni menekankan bahwa award yang diterima Dompet Dhuafa ia dedikasikan kepada para bidan yang sudah ikut menyukseskan program Bidan Untuk Negeri.
“Penghargaan ini kita dedikasikan untuk seluruh Bidan Untuk Negeri yang sampai dengan hari ini bertugas di 8 wilayah di Indonesia. Mereka adalah pejuang kesehatan yang tidak boleh kita tepikan perannya,” tegasnya.
Sebab kata Yeni, para bidan yang bermitra dengan Dompet Dhuafa tersebut adalah ujung tombak dari keberhasilan program yang dijalankan oleh yayasannya itu.
“Kemudian juga keberhasilan dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yang terus mendampingi, yang memberikan perubahan di wilayah tersebut,” tandasnya.
“Selamat untuk teman-teman bidan dan tenaga kesehatan yang luar biasa, karena mau untuk tinggal, mengabdi, bertugas, dan membersamai masyarakat,” sambung Yeni.
Terakhir, Yeni menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa akan terus berkomitmen untuk mencapai Indonesia yang lebih sehat, salah satunya dengan program Bidan Untuk Negeri tersebut.
“Di mana setiap ibu dan anak dapat mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan untuk hidup yang lebih baik,” pungkasnya.
Di sisi lain, Citra Dewi Susanti yang mewakili para Bidan Untuk Negeri mengungkapkan rasa harunya atas pencapaian yang diperoleh. Menurutnya kerja keras para bidan bukan hanya sebagai kewajiban, namun juga ada nilai lebih dalam membantu sesama.
“Bersyukur sekali, alhamdulillah karena kita sebagai bidan tentunya pelayanan kesehatan di masyarakat itu tanggung jawab kita. Diberi kepercayaan, diberi penghargaan seperti ini, semoga menjadi semangat tambahan untuk tetap memberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada masyarakat,” kata Citra.
Bidan yang bertugas di Desa Letekonda tersebut pun mengajak kepada para bidan lainnya untuk bisa semakin bersemangat mengabdi, bukan hanya untuk mencari penghargaan, akan tetapi lebih ditekankan pada peran dan fungsi mereka untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Untuk teman-teman Bidan Untuk Negeri, tetap semangat, nikmati prosesnya, karena pelayanan kesehatan itu selain kewajiban kita tapi juga bisa beramal karena membantu sesama,” ungkapnya.