HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pemerliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, Komjen Pol Muhammad Fadil Imran menyampaikan bahwa memang ada 6 (enam) buah laporan yang disampaikan oleh warga masyarakat soal Aiman Witjaksono.
Sekilas diketahui, bahwa Aiman saat ini berprofesi sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024.
“Sebanyak 6 laporan polisi terhadap saudara Aiman Witjaksono, ada 6 laporan,” kata Fadil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (15/11).
Laporan itu ada di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Fadil pun menyampaikan jika kasus ini akan segera naik ke proses lidik, dengan memanggil terlapor untuk diminta keterangan dan klarifikasinya.
“Karena ada laporan, maka penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan melakukan klarifikasi Pak, klarifikasi ini kan artinya melakukan penyelidikan, apakah ada perbuatan pidana atau tidak,” ujarnya.
Jika pun di dalam proses penyelidikan ini tidak ada unsur pidana yang ditemukan, maka semua pihak sebaiknya menilai proses pemanggilan Aiman nanti adalah bagian dari proses demokrasi karena adanya laporan polisi terhadap Pimpinan Redaksi iNews TV non aktif tersebut.
“Kalau tidak ada seperti yang disampaikan oleh Taufik Basari tadi, ini kita anggap sebagai bagian daripada proses demokrasi, menyampaikan pendapat,” terangnya.
Hanya saja, mantan Kapolda Metro Jaya ini pun menekankan bahwa masyarakat luas juga harus diberikan edukasi yang baik agar jangan sampai membuat keterangan apapun tidak berdasar pada fakta-fakta, melainkan hanya asumsi untuk bahan pembenaran semata.
“Publik juga harus dididik untuk tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta, apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu atau partai tertentu atau capres tertentu. Apa benar?,” tandasnya.
Ia pun menantang Aiman Witjaksono untuk berani memberikan data yang diklaim sebagai pembenaran bahwa ada komandan polisi yang melakukan pengarahan kepada jajarannya untuk mendukung pihak tertentu dalam konteks politik praktis 2024.
Sehingga kata Fadil, Aiman tidka hanya berbicara saja tanpa memberikan bukti konkret. Karena apa yang disampaikan mantan jurnalis investigasi Kompas TV tersebut bisa berdampak luas khususnya pada pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kan katanya banyak. nanti akan kami klarifikasi Pak. Jadi tidak usah takut, Aiman datang saja, (sebutkan) siapa orangnya, buka, jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab. Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat kepada terganggunya alam sadar publik, saya kira Komisi III sangat memahami itu,” pungkasnya.