HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut mengenang perjuangan besar para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dalam peristiwa 10 November yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

“Hari ini, kita mengenang dalam-dalam mereka yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan taruhan nyawa, bermandikan darah, bersimbah peluh, dan berurai air mata,” tulis Jokowi di akun Twitter pribadinya @jokowi dikutip Holopis.com, Jumat (10/11).

Ia pun mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan semangat yang tinggi dalam mengupayakan pengentasan kemiskinan dan kebodohan.

“Hari ini pula, kita kembali memancangkan tekad mengisi kemerdekaan itu dengan kerja keras dan semangat tinggi untuk memerangi kemiskinan, memberantas kebodohan, dan bersama menyongsong kemajuan Indonesia,” seru Presiden.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Penetapan hari Pahlawan tersebut didasari atas peristiwa yang terkadi pada tanggal 10 November 1945, dimana ada sebuah pertempuran besar di Surabaya selama lebih kurang tiga minggu.

Perang itu pecat sejak tanggal 30 Oktober 1945, dimana pasukan Inggris di bawah komando Brigadir Mallaby. Dalam peristiwa itu, komandan pasukan Inggris tersebut tewas.

Akibatnya, pasukan inggris yang dipimpin Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengultimatum Indonesia dengan cara menghentikan perlawanan tergadap tentara AFNEI dan administrasi NICA, sekaligus memerintahkan masyarakat Surabaya menyerahkan senjata. Jika tidak dipatuhi, pasukan Inggris mengancam akan melakukan penggempuran di tiga jalur, yakni darat, laut maupun udara.

Tak ingin dijajah oleh bangsa lain, masyarakat Indonesia kumpul di Surabaya dan tak mematuhi ultimatum itu. Akhirnya pecahlah peperangan pada tanggal 10 November 1945. Banyak tentara Inggris gugur di sana, namun banyak juga pejuang Indonesia gugur dan termasuk di antaranya adalah warga sipil. Bahkan tercatat ada sekitar 20.000 rakyat sipil Surabaya gugur.

Namun semangat juang rakyat Surabaya yang membara tanpa kenal menyerah membuat Inggris terjepit di tengah konflik sengit tersebut. Dan dikenanglah peristiwa itu sebagai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.