HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas secara terang-terangan menyebut adanya ketimpangan aturan ekspor-impor antara Indonesia dengan negara-negara di dunia.
Diakuinya, bahwa aturan impor di negara lain lebih ribet ketimbang aturan impor yang ada di Indonesia. Hal ini yang kemudian membuat Indonesia kebanjiran barang impor dari luar negeri.
“Kita keluar (ekspor) susah. Ini yang ke Jepang mengirim pisang saja susah. Sudah 10 tahun enggak boleh-boleh. Kirim mangga susah betul, ukurannya harus begini, sama juga melarang,” kata Zulhas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/11).
“Jadi tidak gampang kita ekspor, lha terus kok dia ini seenaknya. Ini kita atur,” sambungnya.
Karena hal itu, Zulhas menegaskan bahwa pihaknya di Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengembalikan pengawasan barang impor yang semula dilakukan di luar kawasan pabean (post-border), kembali ke kawasan pabean (border).
Langkah ini, kata dia, dilakukan untuk melindungi industri dalam negeri dari tekanan arus deras produk impor.
“Barang dari luar itu sekarang kita perketat masuknya. Kemarin gampang, dari luar masuk langsung ke toko-toko. Kaos, mainan, obat-obatan, bedak, vitamin, pakaian, segala macam,” kata Zulhas.
Dengan kembali berlakunya pengawasan di kawasan pabean, maka barang-barang impor harus mengurus Persetujuan Impor (PI) di Kemendag.