HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina, berhenti berfungsi karena kehabisan bahan bakar.

Hal yang sama juga dilakukan sejumlah rumah sakit di Gaza, karena tidak adanya suplai listrik.

Penghentian generator menimbulkan risiko besar bagi ratusan warga Palestina yang terluka, termasuk puluhan orang yang dirawat di rumah sakit setelah serangan udara besar-besaran Israel di kamp pengungsi Jabalia pada Selasa (31/10).

“Kami meminta kepada mereka yang memiliki hati nurani agar menyediakan bahan bakar bagi rumah sakit untuk menjalankan generatornya,” ujar pihak Kementerian Kesehatan, Kamis (2/11).

Sementara di tempat lain, Juru Bicara otoritas kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qudra, tentang “gambaran yang sangat suram” dari kondisi terkini di Rumah Sakit Al-Shifa.

Sekarang, mereka menggunakan generator sekunder. Namun ventilasi dan sistem AC rumah sakit berhenti berfungsi karena hampir kehabisan bahan bakar.

Sistem produksi oksigen untuk pasien juga berhenti bekerja, bahkan freezer di kamar mayat pun tidak berfungsi.

“Kami memahami bahwa bahan bakar yang disediakan oleh organisasi-organisasi Palestina hanya dapat bertahan beberapa jam saja. Akan ada bencana jika tidak ada bahan bakar dalam beberapa hari ke depan,” ujar Al-Qudra.

“Ini adalah rumah sakit yang menurut militer Israel harus dievakuasi. Mereka menuduh Hamas memiliki jaringan terowongan di bawah rumah sakit,” ungkap Al-Qudra.

Dengan dalih itu, Israel menolak mengizinkan pengiriman bahan bakar sebagai bantuan.

Israel mengatakan bahan bakar tersebut berisiko dialihkan untuk membantu operasi militer Hamas.