Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizJokowi Sebut Amerika Jadi Biang Kerok Pengaruh Capital Outflow

Jokowi Sebut Amerika Jadi Biang Kerok Pengaruh Capital Outflow

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, kondisi dunia saat ini semakin amburadul tentang ekonomi dunia.

Dalam pidatonya kepada para pejabat kepala daerah di Istana Negara, Jakarta pada (30/10), Jokowi menyebut amerika menjadi biang keladi kesulitan ekonomi dunia. Hal itu karena negara super power itu yang menjadi kendali atas suku bunga dunia dan membuat semua negara berkembang kena imbasnya karena terjadi capital outflow.

“Kenaikan suku bunga di Amerika misalnya, yang menaikkan Amerika tetapi semua negara berkembang kena semuanya. Karena terjadi capital outflow nular semuanya, ditarik lagi ke Amerika,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com, Senin (30/10).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, karena masalah ekonomi global sulit untuk diprediksi yang membuat semua dunia merasakan dampak buruk, sehingga menyebabkan kondisi ekonomi setiap negara sangat sulit dikalkulasikan.

“Kita tahu semua dunia sedang tidak baik-baik saja, saya sering mengatakan dunia semakin tidak jelas. Ketidakpastian ekonomi global yang sulit dihitung,” ujarnya.

Presiden Jokowi menambahkan, masalah ekonomi sangat sulit untuk dihitung dan dikalkulasikan yang membuat tidak mudah untuk diselesikan dan sering meleset dari perkiraan para pemimpin global termasuk di Indonesia.

“Mengkalkulasi dan menghitung situasi ekonomi global itu betul-betul tidak gampang dan sering unbodycoble,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.