Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizPotensi Bursa Karbon Indonesia Sangat Besar, OJK Ungkap Datanya

Potensi Bursa Karbon Indonesia Sangat Besar, OJK Ungkap Datanya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi buka suara perihal potensi bursa karbon Indonesia.

Menurutnya, bursa karbon yang diluncurkan perdana pada September 2023 lalu itu memiliki potensi yang sangat besar ke depannya.

“Potensi bursa karbon ke depannya sangat besar,” kata Inarno dalam konferensi pers daring yang dikutip Holopis.com, Senin (30/10).

Berdasarkan data yang dihimpun sejak 26 September 2023 sampai dengan 27 Oktober 2023, tercatat sudah ada 24 pengguna jasa yang telah mendapatkan izin transaksi di bursa karbon sebagai pembeli.

Kemudian pada 26 September 2023, terdapat 16 pembeli di bursa karbon dengan total volume 464.843 ton CO2 ekuivalen, dengan nilai akumulasi sebesar Rp 29,45 miliar.

“Dari nilai tersebut, 31,78 persen diperoleh melalui pasar reguler, 5,48 persen melalui pasar negosiasi, dan 62,74 persen melalui pasar lelang,” tutur Inarno.

Dia mengatakan, pihaknya optimis potensi bursa karbon akan semakin meningkat di masa mendatang. Pasalnya, terdapat banyak pendaftar yang telah tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRNPPI).

Selain itu, terdapat pula potensi yang tinggi untuk unit karbon yang dapat ditawarkan.

“Melalui bursa karbon, diharapkan dapat meningkatkan upaya pengendalian perubahan iklim serta memberikan manfaat bagi pengguna jasa dan menciptakan keberlanjutan ekonomi yang ramah lingkungan,” pungkas Inarno.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.