Advertisement
Categories: Polhukam

Sangap Surbakti Ingatkan Jokowi Bahaya PDIP di Lingkaran Istana

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Meski kabar Pramono Anung akan mundur sebagai Sekretaris Kabinet masih sebatas rumor, sepatutnya hal itu perlu direalisasikan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut untuk benar-benar hengkang dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Menurut Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis ’98 (Jarnas ’98) Sangap Surbakti, langkah untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) tidak hanya berlaku bagi Pramono Anung saja, tapi para Menteri dan Wakil Menteri serta Komisaris BUMN yang sudah tidak lagi sehaluan dengan garis politik Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Sangap menilai, bila para pembantu Jokowi masih becokol dalam KIM serta Komisaris BUMN yang tak selaras dengan arah politik Jokowi masih menjabat, maka dikhawatirkan mereka akan melakukan infiltrasi, sehingga hal itu dapat merusak program kerja Jokowi yang sudah dirancang dengan baik.

“Jika Pramono Anung mundur dari Kabinet, saya angkat topi, itu keputusan gentle. Karena sudah jelas PDIP yang merupakan parpol tempat bernaungnya Pramono Anung sudah mulai berseberangan dengan Jokowi. Faktanya, Sekjennya (red. Hasto Kristiyanto) dan Adian Napitupulu masih saja menebar fitnah soal keinginan Jokowi untuk menambah satu periode jabatannya sebagai Presiden. Kalau Pramono Anung dan para pembantu Jokowi serta Komisaris BUMN yang tak sehaluan dengan garis politik Jokowi masih bertahan, saya khawatir mereka akan merusak dari dalam dan mengganggu jalannya roda pemerintahan,” tutur Sangap Surbakti, Sabtu (28/10) seperti dikutip Holopis.com.

Kalaupun para pembantu Jokowi yang tak sehaluan dengan Jokowi tak tahu diri untuk mundur dari KIM, aktivis pergerakan mahasiswa ’98 yang terafiliasi di Forum Kota (Forkot) ini menyarankan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menggunakan hak prerogatifnya sebagai Presiden RI agar segera melakukan reshuffle demi melancarkan program kerja pemerintah.

“Jangan sampai program kerja Presiden Jokowi yang dirancang dengan baik hingga satu tahun ke depan ini dirusak oleh para Menteri yang tak sehaluan dengan Jokowi. Ini bahaya sekali!” tukas Sangap.

Selain itu, sambung Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini, Presiden Jokowi juga perlu menekan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk segera memberhentikan para Komisaris yang tidak sejalan dengan Jokowi.

“Para Komisaris BUMN yang sudah kontra dengan Jokowi juga harus diberhentikan. Karena, mereka itu mendapat fasilitas dan gaji dari negara untuk melawan pemerintah. Jadi, Pak Jokowi harus menekan Erick Thohir selaku Menteri BUMN. Ini juga menjadi ujian loyalitas Erick terhadap Jokowi,” tandas Sangap

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Update Klasemen Liga Inggris Usai Hari ke-1 Boxing Day : Liverpool Maju Sendirian!

Liverpool nampaknya semakin nyaman di posisi puncak klasemen Liga Inggris, dimana tiga poin tambahan didapat…

2 menit ago

Teddy Sarankan Hasto Lawan KPK dengan Argumen Ketimbang Buat Tudingan Sana Sini

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) Teddy Gusnaidi menilai bahwa…

17 menit ago

Begini Cara Pakai QRIS Tap NFC yang Berlaku Awal 2025

Bank Indonesia (BI) akan menjalankan layanan inovasi sistem pembayaran QRIS Tap NFC pada awal tahun…

32 menit ago

Rekap Hasil Boxing Day Liga Inggris Tadi Malam : Natal Kelam Para Raksasa!

Hari pertama Boxing Day Liga Inggris musim 2024/2025 telah tuntas seluruhnya, dimana sejumlah tim top…

47 menit ago

Usai Libur Natal, IHSG Berpotensi Tergelincir ke Zona Merah

Bursa saham Indonesia kembali dibuka pada hari ini, Jumat (27/12), setelah dua hari libur nasional…

1 jam ago

Francesco Bagnaia Punya Visi yang Lebih Unggul dari Pembalap MotoGP Lainnya

Bos Ducati Gigi Dall'Igna yakin, Francesco Bagnaia jadi tolak ukur para pembalap MotoGP biarpun ia…

1 jam ago