HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebanyak 18 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka akibat penembaka massal di Maine, Amerika Serikat pada Rabu Malam (25/10) waktu Amerika Serikat. Pelaku penembakan tersebut pun ditemukan tewas dua hari setelah melakukan aksi bejatnya tersebut.
Kepolisian Maine menemukan pelaku tewas di dekat sungai di Lisbon, Maine, diduga akibat bunuh diri dengan luka tembakan. Polisi pun tidak lagi memburu pelaku penembakan.
“Atas nama masyarakat Maine, saya ingin mengucapkan rasa bersyukur saya karena keberanian, tekad, dan ketabahan mereka,” demikian disampaikan oleh Polisi Negara Bagian Maine, Janet Mills, dikutip Holopis.com, Jum’at (27/10).
Setelah pelaku ditemukan, Janet mengatakan ia langsung menelpon Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan mengaku lega karena pelaku tak lagi menjadi ancaman keamanan warga.
“Saya bernapas lega, karena tahu Robert Card sudah tidak lagi menjadi ancaman untuk siapa saja,” kata Janet Mills.
Sebagai informasi, kasus penembakan massal di Amerika Serikat memang sudah bukan kabar baru lagi. Negeri Paman Sam tersebut masih belum bisa menyelesaikan permasalahan penembakan massal dan regulasi kepemilikan senjata api di antara masyarakat sipil.
Mulai dari Januari hingga September tahun 2023, terhitung ada 487 kasus penembakan massal di Amerika Serikat.