HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama Direktur Utama PT Bakrie Metal Industries berinisial RAH yang diduga R. Atok Hendrayanto ikut terseret dalam proses penyidikan kasus korupsi Tol MBZ.

Perusahaan yang diduga merupakan milik keluarga Aburizal Bakrie itu muncul di saat penyidik sedang gencar memeriksa sejumlah kontraktor yang terlibat dalam kasus yang merugikan negara Rp 1,5 triliun tersebut.

Tak hanya itu, inisal PW diduga Purwono Widodo selaku Direktur Pemasaran PT. Krakatau Steel Periode 2017 dan THT selaku GM PT. Intisumber Bajasakti ikut masuk dalam daftar pemeriksaan penyidik Kejaksaan Agung.

“Pemeriksaan ini guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan sekaligus membuat terang tindak pidana,” kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (27/10).

Sampai kini, baru empat tersangka yang ditetapkan, namun tidak ada satupun Kontraktor yang mengerjakan Proyek Tol MBZ alias Japek II sepanjang 36, 4 Km ikut menjadi tersangka.

Para tersangka berasal dari pemilik proyek, yakni PT. Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), Konsultan (PT. LAPI Ganeshatama) dan Subkontraktor (PT. Bukaka Teknik Utama).

Belakangan, Bukaka teriak karena masih ada kewajiban Rp300 miliar yang belum dibayarkan, seperti diungkapkan Mantan Wapres Jusuf Kalla belum lama ini.

Statement Jusuf Kalla ditujukan kepada WSKT, yang bersama PT. Acset Indonesia (ASCT) adalah Kontraktor Tol MBZ dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) dengan nama Waskita-Acset.

Saat penetapan tersangka terhadap Mantan Dirut JJC Djoko Dwijono Dkk perkara ini diduga terkait persekongkolan untuk mengatur spesifikasi barang tertentu. Pada gilirannya, persekongkolan itu berujung pada pengaturan pemenang lelang yang menguntungkan pihak tertentu.

Dalam mengungkap pengaturan spesifikasi barang tertentu, telah diperiksa juga sebelum ini Jajaran PT. Krakatau Steel dan anak usahanya, yakni Krakatau Wajatama.

Krakatau Steel dan Bukaka jalin KSO dalam penggadaan baja untuk tiang pancang penyangga jalan tol layang yang diresmikan penggunaannya oleh Presiden pada Kamis (11/12/2019).

Terakhir, diperiksa Dirut Krakatau Wajatama Hernowo pada Senin (23/10) , Dirut Krakatau Steel (2015 – 2017) Sukandar pada Senin (19/9) dan Kamis (5/10) serta Direktur Pemasaran Dadan Danusiri, Kamis (6/4).

Terakhir, BH selaku Supritendent KSO PT. Bukaka Teknik Utama-PT Krakatau Steel pada Rabu (21/6) dan Senin (11/9).

Sementara pemeriksaan terhadap Jajaran Intisumber Bajasakti yang memproduksi baja adalah pertama kali. Korporasi ini menjadi salah satu dari 6 tersangka korporasi perkara Impor Baja.

Pada bagian lain, Kejagung kembali memeriksa Jajaran KSO Waskita -Acset. Kali ini, FD selaku Anggota KSO Waskita. Kemudian, M (Kasi Administrasi Kontrak Proyek Japek II Elevated periode April 2017 -Juli 2020).

Lalu, HA (Site Engineering and Contract Manager Proyek Japek II Elevated periode April 2017- Juli 2020). Lainnya, DA (Production & Equipment Manager Engineering Procurement and Construction Division PT. WSKT periode 2020 – 2021) dan II (Anggota Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).