HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penggugat batas usia Capres-Cawapres, Dedek Prayudi (Uki) menyatakan bahwa pihaknya sangat menghormati apa yang telah menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas gugatan yang dilayangkan.
“Proses MK, itu menandakan memang ada proses di MK dan itu konstitusional,” kata Uki dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (21/10).
Gugatan itu tercatat dengan nomoe 29/PUU-XXI/2023. Dimana Uki memohon agar Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum diubah, yang mana batas usia minimal Capres-Cawapres adalah 40 tahun menjadi 35 tahun.
Pun demikian, Uki yang mewakili Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang merasa kecewa mengapa gugatan itu harus ditolak oleh majelis hakim MK.
“Bahwa ada yang gak suka dengan hasilnya, termasuk saya kecewa gugatan saya ditolak, itu adalah hal lain. Saya paham sebetulnya ini adalah soal patah hati,” ujarnya.
Ia ingin bahwa dirinya akan tetap berupaya untuk berdamai dengan kekalahan konstitusional yang telah ditempuhnya bersama sahabat-sahabatnya di DPP PSI tersebut.
“Berdamailah dengan kenyataan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa gugatan batas usia capres cawapres menjadi 35 tahun resmi ditolak majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin oleh Anwar Usman.
“Menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya,” kata Ketua MK Anwar Usman saat membacakan amar putusannya di Gedung MKRI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/10) lalu.
Anwar Usman menyatakan, bahwa permohonan para pemohon tidak beralasan menurut hukum untuk keseluruhannya.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materiil Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang mengatur batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Perkara yang dibacakan putusannya adalah Nomor 29/PUU-XXI/2023. Permohonan ini diajukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diwakili Giring Ganesha Djumaryo dan Dea Tunggaesti.
Lalu, juga Dedek Prayudi, Anthony Winza Probowo, Danik Eka Rahmaningtyas, dan Mikhail Gorbachev Dom. Mereka meminta usia minimal capres-cawapres diturunkan dari semula 40 tahun, jadi 35 tahun.