Holopis.com 9. Sportif

Salah satu yang sulit dikontrol adalah emosi. Seseorang bisa marah karena sesuatu, baik dari faktor internal diri sendiri maupun karena dipengaruhi entitas eksternal. Sayangnya, emosi itu terkadar harus dilampiaskan agar tidak menjadi benan bagi diri sendiri.

Jika demikian adanya, Cipeng menyarankan agar segera meluapkan emosi dengan cara yang baik dan sportif.

“Jika emosi banget dan butuh pelampiasan, mending ninju tembok, samsak, ban bekas, dari pada tinju orang asal. Kalau kepepet mau gelut, duel fair, 1 vs 1, jangan keroyokan,” tandasnya.

Pun demikian, ia berharap agar pelampiasan amarah itu tidak berlanjut hingga menjadi dendam dan sakit hati yang berkepanjangan.

“Tapi abis duel, damai, senyum lagi. Dan jangan lupa ucapkan maaf. Put down your ego,” sambung Cipeng.

10. Jangan Panasan soal Life Style

Ego anak muda tidak hanya soal pertengkaran fisik, bahkan bisa kepada faktor persaingan lifestyle. Ia bisa tak tahan ketika melihat orang lain bisa melakukan hal yang lebih dari dirinya. Cipeng memberikan contoh simulasi yakni persaingan kendaraan.

“Nggak ada yang peduli ama motor atau kendaraanmu. Karena akan selalu ada bocah yang entah bagaimana caranya pasti kendaraannya selalu terbagus, kamu jangan maksa nandingin doi, cok. Serius,” lanjut Cipeng.

11. Jangan Lawan Guru

Selanjutnya, dr Tirta juga mengingatkan kepada anak-anak muda, agar tidak melakukan fight dengan guru ketika ada sesuatu yang dirasa kurang pas.

“Sejengkel-jengkelnya ama ucapan guru, jangan pernah berantem atau nantang guru. Iki tenanan. Ini fatal banget. Aku pernah begini, dan nyesel banget sampai sekarang di SMA kelas 2, berujung hukuman fatal yang kuterima sampai kelas 3. ‘The biggest what if‘,” kata dr Tirta Cipeng.

12. Manfaatkan Anak Pintar di Kelas Sebagai Guru Dadakan

Berdasarkan pengalamannya saat SMA dulu, orang-orang yang sangat pintar secara akademis di kelas sebenarnya adalah orang yang sangat senang berbagi ilmu dengan orang lain. Gunakan situasi itu untuk menambah pemahaman.

“Jika di kelasmu ada siswa terpintar, percayalah, mereka paling suka kalau catetannya dipinjem, atau disuruh ngajarin. Jadi jangan ragu kalau kamu nyamper temenmu yang pinter, untuk cuma tanya. Justru mreka suka ngajarin,” ungkapnya.

13. Jangan Ciptakan Musuh di SMA

Tidak hanya itu saja, Cipeng juga mengingatkan agar sebaiknya gunakan waktu SMA untuk meningkatkan networking dan relationship yang baik. Bahkan ketika saat masa perpisahan, berikan kesan terbaik kepada teman-teman sekolah.

“Ketika masa perpisahan SMA, jangan lupa ucapkanlah kata ‘maaf’ buat temenmu yang pernah kamu buat marah. Karena kita nggak tahu bisa ketemu lagi atau engga. Ini beneran ya,” ucapnya.

14. Kenangan SMA Bisa Jadi Penentu Masa Depan

Cipeng mengingatkan bahwa kenangan masa SMA sebenarnya bisa menjadi cikal bakal bagaimana memilih kehidupan selanjutnya.

“Memori SMA itu yang akan membentuk personalmu saat kuliah, kalau kamu kuliah?. Iya. Betul. Bahkan sampai saya sekarang, hal yang paling sering saya mimpikan adalah memori SMA saya,” tukasnya.

Baca selengkapnya di halaman keempat.