HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) berbicara soal gelombang utang yang berpotensi meningkat pada tahun 2023 ini.
Dalam laporannya, lembaga pemberi pinjaman itu memproyeksikan adanya peningkatan rasio utang publik global terhadap PDB sebesar 1 persen per tahunnya.
Menurut IMF, potensi gelombang utang tersebut perlu ditanggapi dengan serius. Pasalnya, penangan permasalahan iklim yang saat ini menjadi fokus negara-negara di dunia memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Penyesuaian fiskal diperlukan dalam jangka menengah untuk membangun kembali penyangga fiskal. Namun, hal ini menyisakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan iklim dalam banyak hal,” tulis IMF sebagaimana dikutip Holopis.com, Jumat (13/10).
Sebagian besar langkah-langkah berbasis pengeluaran untuk mencapai net zero emission pada pertengahan abad ini, akan meningkatkan rasio utang publik terhadap PDB secara tajam dan membahayakan keberlanjutan utang.
IMF bahkan memproyeksikan setidaknya untuk lima tahun ke depan atau hingga 2028, rasio utang global terhadap PDB meningkat menuju tingkat 140 persen untuk Amerika Serikat sebagai gambaran negara maju.
Sementara untuk China sebagai ganbaran negara dengan emerging market tinggi, rasio utang globalnya terhadap PDB diproyeksikan akan menuju ke level 120 persen.