HOLOPIS.COM, JABAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung kegiatan panen raya padi di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat (13/10).
Dalam tinjauannya tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa produksi beras dalam panen raya tersebut masih tergolong baik meskipun ada penurunan yang disebabkan efek kekeringan akibat Super El Nino.
“Saya melihat ke bawah itu, untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik. Tapi memang turun karena super El Nino, tapi masih baik,” kata Jokowi dalam Keterangan Pers, seperti dikutip Holopis.com.
“Jangan nanti kita apa terkondisikan wah kelihatan ngeri sekali gak produksi masih baik tetapi memang terganggu sedikit oleh Super El Nino,” lanjutnya.
Kepala Negara itu menerangkan, bahwa pada panen tersebut diperkirakan satu hektar sawah bisa menghasilkan sekitar 8 sampai dengan 9 ton beras dan untuk harga jual gabah berkisar Rp 7.200 sampai Rp 7.400 per kilogram.
“Saya tadi menanyakan ke petani 1 hektar bisa 8 sampai 9 ton rata-rata 8,6 ton per hektar dan harga gabahnya sekarang. Ya senang semua petani 7.300, 7.400, 7.200. Ya semua petani senang,” terangnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, bahwasannya cadangan beras di Bulog akan kembali bertambah yang diperhitungkan kira-kira 500, 600 ribu ton. Sehingga, cadangan pangan pemerintah masih termasuk aman.
“Akan datang 500 dan akan datang lagi kira-kira 500-600 ribu ton jadi artinya, cadangan pangan kita kondisinya aman. Tapi memang kita butuh beras ini juga, untuk masuk ke pasar, harga-harga bisa turun sedikit demi sedikit,” tuntasnya.