HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan dirinya akan menghadapi persoalan hukum yang menderanya. Politisi NasDem ini mengklaim akan menghadapinya dengan penuh tanggung jawab, bak petuah para orang tua di tanah kelahirannya.
“Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini. dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat. Dan saya berharap nasihat-nasihat orang tua saya, nasihat budaya saya dari sana, kalau berani berbuat berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab,” kata Syahrul Yasin Limpo, di Kementerian Sekretariat Negara, di Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (4/10)
Hal itu diungkapkan Syahrul usai menyerahkan surat pengunduran diri sebagai menteri pertanian kepada Presiden Joko Widodo, melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Syahrul mengundurkan diri dari jabatan menteri pertanian dengan alasan akan menghadapi proses hukum. Namun demikian, kata Syahrul, dirinya berharap agar tidak ada penghakiman terhadap dirinya sebelum ada putusan atau vonis yang sah.
“Alasan saya adalah ada proses hukum yang saya hadapi dan saya harus siap hadapi secara serius. Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan perception of innocence, maksudnya menghakimi saya dulu, karena tentu biarkanlah proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap hadapi,” ungkap dia.
Sepanjang perjalanan kariernya, sambung Syahrul, baru kali ini menerima persoalan hukum. Ia kembali menekankan akan menghadapi hal tersebut secara jantan.
“Saya meniti karier mulai dari Lurah, Camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi bupati, wagub 5 tahun, 10 tahun jadi gubernur. dan baru saya merasa ada hal-hal seperti ini. Saya butuh waktu. Kenapa? karena saya baru pulang dari Roma, mendapatkan penghargaan dunia atas nama Bapak Presiden. Indonesia punya best practice dalam pengendalian berbagai hama penyakit baik unggas maupun hewan besar, dan itu mendapatkan apresiasi dunia. Saya berikan presentasi itu di depan semua negara yang ada atas nama Presiden,” ujar Syahrul.
“Oleh karena itu beri saya kesempatan dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja pak presiden, lebih baik saya ambil sikap seperti ini,” tandas Syahrul.