HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menilai bahwa semangat TNI dalam menyongsong Pemilu 2024 patut diapresiasi. Apalagi di HUT ke 78 tahun ini, TNI meluncurkan tema ‘TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju’.
“Tema ini sangat erat dengan ketegasan prinsip dan sikap institusional militer NKRI ini, yaitu profesional dan tidak memihak dalam perhelatan demokrasi lima tahunan. TNI hanya memihak kepada kepentingan nasional dalam menjaga pertahanan dan keutuhan NKRI,” kata pria yang karib disapa Simon ini kepada Holopis.com, Kamis (5/10).
Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta ini menekankan, bahwa netralitas TNI adalah wujud profesionalisme militer di tengah berjalannya tahapan Pemilu 2024.
“Militer sebuah negara harus didesain untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Bukan pada satu golongan politik tertentu. Meski tindakan TNI didasarkan pada keputusan dan kebijakan politik kenegaraan,” ujarnya.
Simon mengapresiasi pemilihan tema HUT ke-78 TNI yang tepat dan kontekstual. Pemilu 2024 dapat dikatakan sebagai prasyarat dan identitas sebuah negara demokrasi.
Namun, yang perlu diperhatikan bahwa di dalam pemilu terjadi persaingan antar kontestan. Muncul sebuah ancaman terhadap pertahanan negara. Penyusupan dan penunggangan momentum pemilu untuk kepentingan kelompok tertentu sudah pernah terjadi di negeri ini.
Belajar dari Pilkada 2017 dan Pemilu 2019 yang mana di dalam momentum tersebut terjadi pertarungan opini, labelling, penghinaan, dan penggunaan isu SARA di media sosial yang berujung pada pembelahan publik. Pengalaman ini sangat berharga bagi perjalanan bangsa ini dalam berdemokrasi. Jangan sampai terulang lagi.
“Bahwa sesungguhnya pemilu seharusnya menjadi sarana untuk mempertarungkan gagasan, ide, perbedaan pendapat dalam ruang-ruang formal dan terbuka. Bukan ruang untuk saling mendelegitimasi dan menimbulkan perpecahan,” ujarnya.
Dalam konteks yang lebih luas, TNI memahami bahwa kesuksesan dalam pesta demokrasi memberi landasan penting bagi pembangunan nasional. Visi “Indonesia Maju” di bangun di atas landasan demokrasi yang kuat dan damai.
“Kita tahu negara-negara maju, investor, bahkan para pengamat dan analis Internasional memantau pergerakan demokrasi Indonesia. Jika pemilu berjalan lancar, mereka akan tertarik dan menganggap Indonesia sebagai negara yang dipercaya,” tegasnya.
Baca selengkapnya di halaman kedua.