HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menilai Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo hanya menjadikan kaum disabilitas sebagai pencitraan dirinya.
Teddy mengatakan, saat menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar tidak peduli sama sekali kepada penyandang disabilitas karena dirinya tidak mengetahui tentang adanya undang-undang difabel.
“Ketika beliau menjadi Gubernur, beliau sama sekali tidak memperhatikan para penyandang disabilitas. Kenapa? Karena beliau sama sekali tidak mengetahui bahwa ada UU tentang penyandang disabilitas yang mengatur kewajiban untuk memperkerjakan penyandang disabilitas,” kata Teddy dalam postingannya di X, seperti dikutip Holopis.com, pada Selasa (3/10).
Juru Bicara Partai Garuda itu juga berkomentar, bahwasannya pemerintah sudah mewajibkan undang-undang untuk mempekerjakan penyandang disabilitas sebelum Ganjar janjikan hal tersebut.
“Beliau tidak tahu kalau ada kewajiban Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta untuk mempekerjakan penyandang disablitas. Kuotanya juga diatur dalam UU, pelatihannya juga diatur dalam UU,” ujarnya.
Teddy menjelaskan bahwa, hal tersebut terjadi karena Ganjar ingin tampak sempurna serta dan tidak ingin terlihat tidak tahu.
“Ganjar mau terlihat sempurna, tidak mau terlihat tidak tahu, malu untuk untuk bilang tidak tahu, berakting untuk terlihat tahu, sehingga jadi sok tahu. Demi pemilu, mendadak terlihat peduli. Sikap seperti ini jika dibiarkan tidak baik, karena menyikapi sesuatu tanpa memiliki ilmu sama sekali asal-asalan, itu bisa menyesatkan banyak orang,” jelasnya.
Lebih lajut, menurut Teddy, dibanding Ganjar, capres Prabowo Subianto lebih berterus terang apabila ia tidak tahu dan akan bertanya kepada ahli yang lebih paham agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
“Prabowo adalah orang yang apa adanya, ketika tidak tahu dia katakan tidak tahu dan akan bertanya pada ahlinya, walaupun ditertawakan. Karena Prabowo tidak malu unutk terlihat tidak tahu,” tegasnya.
Diketahui, dalam acara temu kangen dengan disabilitas di Badan Unit Usaha Mandiri, Posko Perjuangan Rakyat (Bumi Pospera) di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, Ganjar menguraikan gagasan pentingnya memberikan kuota khusus dalam pemerintahan dan perusahaan.