HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu memberikan sentilan keras kepada Presiden Joko Widodo, pasca kenaikan harga Pertamax dan sejumlah jenis bahan bakar produk PT Pertamina Persero.
“Bapak Presiden yang terhormat, semua Presiden sejak Indonesia Merdeka selalu sangat hati-hati menaikkan harga BBM karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Said Didu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (2/10).
Dengan menaikkan harga BBM tersebut, maka akan berdampak kepada hampir semua komoditas yang berkaitan dengan kepentingan publik. Salah satunya adalah potensi naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
Oleh sebab itu, Said Didu pun menilai bahwa Presiden Joko Widodo sudah abai terhadap kepentingan masyarakat luas dengan kebijakan barunya itu, yakni menaikkan harga bahan bakar minyak.
“Hanya Bapak Presiden yang membiarkan kenaikan harga BBM, artinya bapak memang tidak memperhatikan kepentingan rakyat banyak,” tukasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa PT Pertamina Persero telah melakukan penyesuaian harga 5 (lima) jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi miliknya mulai hari Minggu 1 Oktober 2023 kemarin.
Kelima jenis BBM yang mengalami kenaikan harga tersebut di antaranya yakni ; Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95 yang baru didistribusikan di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Berikut adalah kenaikan harganya ;
1. Pertamax : Rp13.300 jadi Rp14.000
2. Pertamax Turbo : Rp15.900 jadi Rp16.600
3. Pertamax Green : Rp13.500 jadi Rp16.000
4. Pertamina Dex : Rp16.900 jadi Rp17.900
5. Dexlite : Rp16.350 jadi Rp17.200
Kedemua jenis BBM produk Pertamina adalah masuk kategori BBM non subsidi. Sementara untuk BBM subsidi dengan jenis Pertalite masih bertahan di harga Rp10.000 per liter.