HOLOPIS.COM, JATENG – Kebakaran lahan semak ilalang dan pepohonan dengan luas kurang lebih satu hektare terjadi di lereng Gunung Merbabu.
Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (26/9) itu berpusat di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu blok Hutan Spekta Merbabu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Api sudah mulai menyala sejak sore dan menyebar ke berbagai penjuru,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Ashadi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (28/9).
Petugas pun melakukan pemadaman menggunakan alat-alat seadanya seperti sekop, parang, cangkul dan sabit. Upaya tersebut kemudian membuahkan hasil dan api tidak menyala selama berhari-hari, namun dapat dikuasai dalam hitungan jam.
“Terkait penyebab terjadinya kebakaran lahan tersebut sampai saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.
Di hari yang sama, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi di empat lokasi lain di Kabupaten Semarang.
Ashadi menjelaskan bahwa empat lokasi itu meliputi kawasan Hutan Wisata Penggaron, hutan pinus di Desa Sepakung, lahan di Desa Kawengen dan Kelurahan Susukan.
Adanya kebakaran di lima lokasi dalam satu hari itu tentunya membuat tim BPBD Kabupaten Semarang bersama Damkar dan relawan harus bekerja keras menaklukan api.
Seperti ketika tim berupaya memadamkan api di kawasan Hutan Wisata Penggaron. Belum lama setelah berhasil menjinakkan api, laporan kejadian kebakaran lahan kembali diterima oleh tim dan lokasinya berada di hutan pinus Desa Sepakung. Mau tidak mau tim harus segera beranjak menuju titik lokasi.
Jika pemadaman kebakaran di Hutan Wisata Penggaron dapat dengan mudah dilakukan dengan bantuan mobil damkar dan tangki air, maka hal itu mustahil diterapkan di Sepakung. Sebab, medan cukup terjal dan tidak mungkin kendaraan damkar maupun tangki air bisa mencapai lokasi kejadian.
Kendati demikian tim gabungan terap mengupayakan pemadaman semaksimal mungkin mengunakan cara manual, seperti metode yang digunakan di Gunung Merbabu, yakni gepyok dan alat lain seadanya.
“Sepakung itu kan lokasinya di kaki gunung. Ya tidak mungkin pakai mobil damkar. Mobil Damkar dan tangki dari BPBD serta tim semampunya menjangkau titik,” terangnya.
Selanjutnya, Ashadi juga melaporkan bahwa karhutla di dua titik lain, yakni di Desa Kawengen dan Kelurahan Susukan juga telah berhasil dipadamkan. Adapun jenis vegetasi yang terbakar merupakan semak belukar dan ilalang kering di lahan kosong milik warga.
“Kalau di Kawengen itu di wilayah Ungaran Timur. Itu sudah padam. Lalu di Kelurahan Susukan ini yang dekat dengan Hutan Wisata Penggaron. Apinya juga sudah padam,” jelasnya.