HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992, Sunarti menyampaikan kekecewaannya terhadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Hal ini terkait dengan ucapan piting yang disampaikan oleh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu.

Bahkan di dalam orasi yang disampaikan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat bersama dengan Gerakan Nasional Pembela Rakyat
(GNPR) dalam Aksi Bela Rempang 209, Sinarti meminta agar Laksamana Yudo mundur dari jabatannya sebagai orang nomor satu di TNI itu.

“Hari ini harus bertanggung jawab, jangan pandai bersilat lidah. Kalau pemimpin salah akui kesalahan dan mundur, itu baru pemimpin,” kata Sunarti dalam orasinya yang dikutip Holopis.com, Rabu (20/9).

Ia menegaskan bahwa apa yang disampaikan Laksamana Yudo sudah membuat hatinya tersayat. Apalagi diksi piting ini ditujukan kepada warta Rempang yang saat ini tengah memperjuangkan hak atas tanah ulayat mereka.

“Darah kami mendidih dengar ucapan itu, piting rakyat satu persatu,” tegasnya.

Terkait warga Rempang, Sunarti menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan seluruh serikat buruh yang tergabung di dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) siap memberikan dukungan penuh atas perjuangan warga Melayu di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau itu.

“Sekarang negeri ini dijajah oleh negeri sendiri, bukan dijajah oleh Belanda atau Inggris. Ayo kita cari solusi untuk memperjuangkan hak para rakyat Rempang. Kami buruh siap ikut,” ujarnya.

Kemudian, Sunarti juga mengajak semua elemen masyarakat lintas adat, suku, organisasi dan latar belakang lainnya untuk ikut bersama-sama melakukan upaya solidaritas untuk rakyat Rempang.

“Jangan takut ancaman buldozer, ancam dipiting, jangan takut. Kita harus bersatu padu agar kedaulatan dikembalikan kepada rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sempat membuat arahan kepada jajarannya tentang penanganan masyarakat di Rempang. Dimana hal itu disampaikan pasca adanya konflik dan bentrokan fisik antara masyarakat dengan aparat keamanan.

Baca selengkapnya di halaman kedua.