HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS), Marwan Batubara meminta agar Presiden Joko Widodo melalui semua instrumen yang dimilikinya agar segera menghentikan proyek perampasan lahan rakyat atasnama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City (REC) di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
“Sesuai alinea ke-1 Pembukaan UUD 1945, dengan ini kami nyatakan agar pemerintah segera menghentikan proyek REC,” kata Marwan Batubara dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan pada hari Senin (18/9) seperti dikutip Holopis.com.
Ia menegaskan bahwa di pembukaan UUD 1945 yang dimaksud sudah sangat jelas, bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, termasuk masyarakat Rempang. Dengan pembukaan paksa lahan rakyat untuk kepentingan investasi atasnama PSN itu, ia memandang negara tidak sedang menjalankan amanat konstitusi itu.
“Prinsip dasar dan pijakan filosofis pendirian Negara Kesatuan RI adalah pernyataan; bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan prikeadilan,” terangnya.
Marwan memandang bahwa kasus Rempang adalah bentuk penjajahan negara atas rakyatnya sendiri. Dan ini yang ditentang keras oleh Marwan dalam Petisi 100 yang digalakkannya.
“Dengan tragedi Rempang, ternyata penjajahan malah terjadi di negara sendiri, oleh Pemerintahan terhadap rakyat sendiri, demi proyek-proyek cukong,” tegasnya.
Atas dasar itu, Marwan pun meminta agar proyek yang merugikan rakyat dan mencerabut mereka dari akar sosial budayanya, agar segera dihentikan. Jika tidak, ia pun menyerukan agar Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden.
“Jika Pemerintah dan Jokowi menyatakan agar rakyat 16 kampung di Rempang dikosongkan. Karena telah berkhianat kepada rakyat dan konstitusi, termasuk dengan mengundang dominannya para penjajah dan taipan rakus di Rempang, maka kami justru meminta Jokowi untuk segera mundur sebagai Presiden RI dan segera pula mengosongkan Istana Merdeka, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta,” ketusnya.
Lebih lanjut, Marwan Batubara menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia di seluruh daerah untuk menunjukkan rasa solidaritas mereka kepada
masyarakat Melayu Rempang yang saat ini disebut tengah memperjuangkan hak atas tanah ulayat mereka.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, mari kita kobarkan kembali semangat perlawanan para pahlawan Bandung Lautan Api dan Semangat Perlawanan Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Peristiwa pertempuran 10 November 1945 adalah pelajaran moral warisan terbaik para pahlawan bangsa,” pungkas Marwan.