Stanislaus : Justru Aneh Kalau Presiden Jokowi Tak Punya Data Intelijen

Di sisi lain, tuduhan merusak demokrasi pun ditangkis oleh Stanislaus. Dari penjelasannya, intelijen bertugas mengumpulkan informasi dari segala aspek, lalu dipilah, dianalisis, dan baru diberikan kepada user tunggalnya yaitu Presiden.

“Nah informasi itu kan macam-macam, mulai dari politik, keamanan, pertahanan, ekonomi, budaya, itu semua ada. Tapi informasi yang dikumpulkan oleh intelijen itu kan yang sangat penting, urgent, punya strategis, dan itu bisa mendukung pengambilan keputusan Presiden. Jadi saya kira bukan urusan merusak demokrasi. Justru kalau presiden tidak didukung oleh informasi intelijen, nanti dia tidak bisa mengambil keputusan mengambil strategis,” tuturnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyayangkan tuduhan penggunaan informasi untuk kepentingan pribadi Presiden. Sebab baginya, Jokowi cenderung tidak memiliki kepentingan pribadi karena sudah menjabat 2 periode, yang artinya dalam Pilpres 2024 dirinya tidak bisa terlibat sebagai peserta pemilu.

“Presiden punya kepentingan apa kalau untuk pribadi itu, kan sudah 2 periode. Setelah ini akan selesai, tidak ada opsi untuk memperpanjang masa jabatan juga. Jadi punya kepentingan apa, saya kira informasi intelijen itu bukan untuk kepentingan pribadi presiden. Informasi intelijen itu untuk kepentingan kepala negara, mewujudkan tujuan negara,” pungkas Stanislaus.

Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Mahfud MD Ngotot Budaya Hedon dan Flexing Kaesang Patut Diselidiki

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD setuju jika KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) setuju jika Kaesang Pangarep diperiksa dan diselidiki terkait dengan gaya hedonisme yang kerap ditampilkannya.

7 Orang Diduga Teroris Ditangkap Densus 88, Sempat Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) Mabes Polri telah melakukan pengamanan 7 (tujuh) orang terduga teroris di beberapa lokasi.

TB Hasanuddin Sarankan TNI Tak Bentuk Matra Siber, Begini Alasannya

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, Tubagus Hasanuddin memberikan respins atas permintaan Presiden Jokowi (Joko Widodo) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di tubuh TNI, yakni Matra Siber.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Paus Fransiskus in Indonesia

Berita Terbaru

Terpopuler