HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam, Mahfud MD menyebutkan bahwa pernyataan Presiden Jokowi mengenai memegang data intelijen arah parpol adalah suatu hal yang lumrah.
Mahfud MD bahkan mengungkapkan, Jokowi mempunyai data akurat mengenai para politisi nakal yang melakukan berbagai kejahatan politik.
“Ini Presiden pasti punya intelijen, siapa politikus yang nakal, siapa politikus yang benar. Siapa yang punya kerja gelap, siapa yang punya kerja terang itu punya presiden,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (18/9).
Data-data seperti itu pun ditegaskan oleh Mahfud, bisa dan memang harus didapatkan oleh seorang Kepala Negara setiap waktu dibutuhkan.
“Pasti lah, namanya Presiden. Bisa tahu apa saja, termasuk partai politik. Itu tugasnya presiden, keamanan, masalah isu hukum. Apa-apa yang sensitif di masyarakat, presiden setiap hari mendapat laporan dari intelijen. Di mana pun presiden harus begitu,” jelasnya.
“Kalau menteri, mungkin kalau Menko bisa bulanan itu dapat. Kalau Presiden tiap hari, pagi ini ada apa, ini ada apa, itu biasa. Punya data parpol itu biasa, sudah tahu semua,” sambungnya.
Mahfud MD kemudian menjelaskan bahwa informasi yang didapat Presiden Jokowi tentu beragam, bukan hanya sebatas kontestasi politik jelang Pemilu 2024.
“Ada undang-undang intelijen negara kan? Intelijen negara itu laporannya ke Presiden dan setiap saat. Bukan hanya di hari kerja dan di jam kerja. Bisa tengah malam juga bisa dapat info itu,” tuturnya.
Mahfud juga memastikan bahwa informasi yang didapat Jokowi tak ada kaitannya dengan cawe-cawe ke keputusan setiap partai politik.
“Nggak urusan cawe-cawe, urusan tidak, itu tidak ada kaitannya,” tandasnya.