HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Nasdem mempermasalahkan pernyataan Jokowi terkait data intelijen mengenai arah seluruh parpol mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali pun mengaku sempat kaget ketika seorang Jokowi bisa menyampaikan itu ke muka publik, bahkan di hadapan para relawan.
“Ya kita kaget lah ya, kalau kemudian Pak Jokowi sebagai Presiden itu memiliki semua itu. Karena memang perangkat beliau cukup banyak,” kata Ali dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (17/9).
Ahmad Ali kemudian menilai, Jokowi seharusnya tidak melakukan hal tersebut karena justru membuat adanya multi tafsir di berbagai kalangan.
“Ya memang saya agak kaget ketika itu disampaikan ke publik. Mestinya itu kan harusnya nggak disampaikan ke publik sehingga tidak muncul multitafsir,” ujarnya.
Di sisi lain, Ali mencoba menelaah maksud Jokowi tersebut adalah sebagai bentuk ipaya mencegah terjadinya kegaduhan di Pemilu 2024.
“Saya pikir semua orang sudah tahu sebagai kepala negara pemerintahan memiliki semua data-data itu dan harus memiliki itu karena itu sebagai upaya pencegahan, deteksi dini lah ketika ada bukan cuma parpol,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya memegang seluruh informasi penting yang berkaitan dengan para partai politik peserta Pemilu 2024 mendatang.
Dalam sebuah acara relawan di Jakarta, Jokowi pun menegaskan, data tersebut didapatkannya dari intelijen negara yang dimilikinya secara khusus.
“Informasi yang saya terima komplit, dari intelejen saya ada, BIN, dari intelejen di Polri, ada. Dari intelejen di TNI, saya punya, BAIS,” ungkap Jokowi, Sabtu (16/9).
Informasi yang diklaim sahih tersebut diungkapkan Jokowi, berisi seluruh data penting, termasuk arah dan tujuan seluruh partai politik di Pemilu nanti.