HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan respons atas statemen Presiden Joko Widodo yang mengaku dirinya mengetahui semua data dan strategi politik semua parpol di Indonesia.

Menurutnya, apa yang disampaikan Presiden Jokowi tidak ada yang salah, bahkan cenderung sebuah informasi yang lumrah.

“Kan memang intelijen kita ada di bawah Presiden. Jadi wajar saja kalau Presiden Jokowi tahu apa data dan informasi semua hal di Indonesia, termasuk partai politik,” kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada Holopis.com, Minggu (17/9).

Ia menegaskan bahwa satu-satunya user intelijen adalah Presiden sebagai kepala negara. Bahkan lembaga intelijen baik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI maupun Badan Intelijen Negara (BIN) tidak boleh membocorkan data mereka kepada pihak lain tanpa seizin Presiden.

“Justru akan salah kalau intelijen kita kasih info sembarangan, karena Presiden adalah main user, semua data mereka adalah hak Presiden,” tegasnya.

Terkait dengan kegaduhan yang terjadi, ulama asal Malang Raya ini pun menyarankan agar tidak ada partai politik yang berlebihan menyikapinya.

“Saya kira partai politik tak perlu gerah dengan statemen semacam itu. Karena itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” tuturnya.

Pada dasarnya, pemerintah tidak boleh ikut menyampuri urusan dapur partai. Apalagi di era demokrasi, partai politik diberikan kebebasan untuk menjalankan roda politiknya, sepanjang tidak melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia maupun Pancasila, apalagi sampai mengabaikan bhinneka tunggal ika.

“Asal partai tidak melanggar konstitusi, mereka berhak untuk berpendapat maupun berekspresi,” tandasnya.

Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, bahwa Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya memegang seluruh informasi penting yang berkaitan dengan para partai politik peserta Pemilu 2024 mendatang.

Dalam sebuah acara Seknas Relawan Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Jokowi pun menegaskan, bahwa data tersebut didapatkannya dari intelijen negara yang dimilikinya secara khusus.

“Informasi yang saya terima komplit, dari intelijen saya ada, BIN, dari intelijen di Polri, ada. Dari intelijen di TNI, saya punya, BAIS,” ungkap Jokowi dalam pernyataannya, Sabtu (16/9).

Informasi yang diklaim sahih tersebut diungkapkan Jokowi, berisi seluruh data penting, termasuk arah dan tujuan seluruh partai politik di Pemilu nanti.

“Saya tahu dalemnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Pengen mereka menuju ke mana saya tahu,” tegasnya.

Tak hanya itu, Jokowi pun mengaku memiliki seluruh data pendukung yang digunakan para kandidat peserta pemilu yang diklaim hanya dimiliki dirinya seorang.

“Angka, data, survei, semuanya ada. Dan itu hanya miliknya presiden. Dia langsung ke saya,” tegasnya.