HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kedekatan yang erat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Abdul Muhaimi Iskandar alias Cak Imin itu.

Gus Yahya pun menegaskan, meski PKB lahir dari PBNU, mereka tidak mau terus menerus mengikuti perjalanan politik partai tersebut. Jika ingin berpolitik, kiai asal Rembang itu menyarankan agar PKB berjalan di rel konstitusinya sendiri tanpa menyeret-nyeret label NU di dalam ruang gerak politik mereka.

“Sudah dibuatkan, ya sudah. PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini, silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional,” kata Gus Yahya dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/9).

Kemudian, Gus Yahya pun tak menampik mengenai soal pembentukan PKB yang merupakan inisiasi dari masyarakat NU. Namun, setelah PKB berdiri, NU mempersilakan PKB berkompetisi sehat dengan partai-partai politik lainnya.

“Lha, PKB kan dulunya yang membentuk PBNU, iya. Kenapa dulu PBNU membentuk PKB? Karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak tokoh-tokohnya meminta PBNU membuatkan partai,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Gus Yahya kemudian kembali menegaskan bahwa posisi PBNU pada saat ini tak memiliki hubungan erat dengan partai politik (parpol) mana pun dan menganggap semua parpol sama.

“Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama,” tegasnya.