HOLOPIS.COM, JAKARTA – Surabaya Research Syndicate (SRS) merilis hasil survei terbaru mereka mengenai elektabilitas para capres dan cawapres di Pemilu 2024 mendatang.
Peneliti Senior SRS, Edwin Abdul mengatakan dalam temuan survei khusus di Jawa Timur, ada sesuatu yang menarik mengenai elektabilitas Prabowo Subianto serta sejumlah tokoh lainnya.
“Pasca deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bagian terbesar warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur tetap mendukung Prabowo Subianto. Meskipun dukungan terhadap Anies Baswedan di Jawa Timur sedikit mengalami kenaikan, tapi elektabilitas Prabowo masih tetap kokoh di puncak survei,” kata Edwin Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).
Dalam survei tersebut, 41,4 persen responden yang mengaku warga NU di Jawa Timur akan memilih Prabowo Subianto. Kemudian sebanyak 34,3 persen menyatakan pilihannya pada Ganjar Pranowo, sedangkan sebanyak 13,6 persen mengaku mendukung Anies Baswedan dan 10,7 persen belum bisa memutuskan memilih siapa (undecided).
Pasca deklarasi pasangan Anies-Cak Imin, konfigurasi dukungan pemilih PKB di Jawa Timur juga tidak mengalami perubahan berarti. Bagian terbesar responden yang mengaku pemilih PKB ternyata masih memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.
“Jika pemilu dilaksanakan saat ini, sebanyak 38,4 persen pemilih PKB di Jawa Timur mengaku akan memilih bacapres Prabowo. Kemudian sebanyak 34,5 persen menyatakan dukungannya pada Ganjar Pranowo, sedangkan Anies Baswedan dipilih oleh 18,8 persen dan yang belum punya pilihan sebesar 8,3 persen,” jelasnya.
Dengan demikian pasca terbentuknya koalisi Partai Nasdem dan PKB serta deklarasi pasangan Anies-Cak Imin, dukungan warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur terhadap bacapres Prabowo Subianto tetap solid alias tidak terpengaruh.
Sedangkan bacapres Anies Baswedan memang mengalami sedikit kenaikan, namun kenaikan itu diperoleh dari berpindahnya warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur yang sebelumnya memilih Ganjar serta dari responden yang sebelumnya undecided.
Survei nasional dilakukan SRS pada tanggal 3 sampai dengan 12 September 2023 di 38 kabupaten/kota di seluruh provinsi Jawa Timur. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Jawa Timur dan telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Jumlah sampel sebanyak 1000 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara melalui telepon dengan responden dipandu dengan kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik (BPS).