Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024
NewsEkobizRilis BPS : Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Sudah 40 Bulan Beruntun

Rilis BPS : Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Sudah 40 Bulan Beruntun

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 kembali mencatatkan surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS.

“Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).

Nilai surplus pada periode Agustus 2023, dijelaskan Amalia, kembali meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,31 miliar dolar AS. Namun secara tahunan, angka tersebut masih lebih rendah.

Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 lebih ditopang pada surplus nonmigas yang tercatat sebesar 4,47 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani nabati, bahan bakar mineral serta besi dan baja.

Lebih lanjut, surplus neraca perdagangan nonmigas Agustus 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 3,22 miliar dolar AS. Namun, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih lebih rendah.

“Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas Agustus 2023 tercatat defisit 1,34 miliar dolar AS. Dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak,” terang Amalia.

Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2023 ini, lebih rendah dari bulan lalu yakni sekitar 1,91 dolar AS dan juga lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu.

Secara kumulatif, yakni dari Januari hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 24,34 miliar dolar AS, atau lebih rendah 10,55 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya.

Pada Agustus 2023, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terbesar di antaranya adalah India 1,42 miliar dolar AS, Amerika 1,27 miliar dolar AS, Filipina 0,83 miliar dolar AS.

Surplus terbesar dengan India didorong dengan lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, biji logam, perak, dan emas.

Amalia mengatakan, Indonesia juga mengalami beberapa defisit perdagangan dengan beberapa negara dan defisit terdalam di antaranya dengan Australia 0,61 miliar dolar AS dan dengan Brazil 0,47 miliar dolar AS dan Thailand 0,28 miliar dolar AS.

Defisit terdalam dengan Australia didorong dengan tiga komoditas yaitu serealia, bahan bakar mineral dan gula dan kembang gula.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

OJK Catat Total Kredit Berkelanjutan Perbankan Rp 1.959 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total kredit atau pembiayaan berkelanjutan Perbankan yang telah disalurkan hingga tahun 2023 mencapai Rp 1.959 triliun.

Pasar Modal Sepekan, Ada Pencatatan 1 Obligasi di BEI

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja pasar modal di Indonesia selama sepekan terakhir, atau selama periode 9 - 13 September 2024 mengalami peningkatan. Dimana pada periode tersebut, terdapat 1 pencatatan obligasi di pasar modal.

Asmindo Sebut Pembangunan IKN Jadi Berkah Bagi Industri Mebel

Program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa angin segar bagi para pelaku usaha, khususnya para pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) di industri mebel dan kerajinan dalam negeri.

Panas! Arsjad Rasjid Diusir dari Menara Kadin

Tensi di internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini semakin memanas, setelah perhelata Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu (14/9).