NewsEkobizMeski Ekonomi Lesu, Tiongkok Masih Doyan Impor Barang dari RI

Meski Ekonomi Lesu, Tiongkok Masih Doyan Impor Barang dari RI

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti adanya potensi pelemahan ekonomi di Tiongkok. Namun potensi pelemahan ekonomi itu tak membawa dampak besar terhadap perdagangan Indonesia dengan negeri tirai bambu tersebut.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Agustus 2023 yang terbilang masih cukup solid.

“Memang ada potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok tapi secara demand masih tumbuh positif,” kata Amalia dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).

Menurutnya, permintaan dari pasar Tiongkok masih akan terus ada karena perekonomiannya tidak mengalami kontraksi. Oleh sebab itu, ia menilai Tiongkok sebagai negara utama ekspor Indonesia akan tumbuh.

Tercatat nilai ekspor non migas ke Tiongkok pada Agustus 2023 naik 9,36 persen jika dibanding dengan bulan Juli 2023. Untuk komoditas yang mengalami kenaikan adalah lemak, minyak hewan nabati (HS15), kemudian besi dan baja (HS72) yang naik hingga mencapai 7,59 persen.

Sementara untuk nilai impor Indonesia ke Tipngkok pada Agustus 2023 ini justru mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Amalia menjelaskan, pangsa ekspor Tiongkok baik itu secara bulanan maupun tahunan mengalami peningkatan, dimana pada Agustus 2022, pangsa ekspor non migas Indonesia ke Cina sebesar 23,44 persen.

Sementara nilai ekspor non migas ke Cina pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 5,38 miliar dengan pangsa sebesar 25,99 persen terhadap total nilai ekspor non migas.

Secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2023, pangsa ekspor non migas ke Cina meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari-Agustus tahun lalu, pangsa ekspor non migas Indonesia ke Cina mencakup 21,26 persen dari total ekspor non migas. Pada tahun ini meningkat menjadi 24,96 persen.

Bahan bakar mineral serta besi dan baja mendominasi ekspor non migas Indonesia ke Cina. Dalam dua tahun terakhir, ia mengatakan nikel dan barang daripadanya mulai masuk dalam lima besar ekspor non migas Indonesia ke Cina.

Ruang Mula

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Usai Dua Bulan Deflasi, Inflasi di September 2024 Diproyeksi Kembali Terkerek

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan laju inflasi domestik pada September 2024 kembali meningkat, setelah tercatat adanya deflasi selama 2 bulan berturut-turut.

Kelas Menengah Turun Kasta, OJK Ingatkan Ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perusahaan pembiayaan dan juga fintech P2P lending untuk memitigasi peningkatan kredit bermasalah, antara lain melalui penilaian kelayakan pendanaan (credit scoring).

Hari Minggu, Harga Emas di Pegadaian Kompak Mandek

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) tidak mengalami perubahan alias stagnan pada perdagangan hari ini, Minggu 8 September 2024.

BI Catat Modal Asing Rp 2,49 triliun Cabut dari RI Selama Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar di pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir mencapai Rp 2,49 triliun.