HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pakar telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roya Suryo menyayangkan adanya peretasan terhadap akun Youtube milik official DPR RI. Apalagi, peretasan itu dilakukan sembari melakukan live streaming aplikasi judi online.
“Tertayangnya setidaknya 4 (empat) tayangan video live, 2 video dengan thumbnail Slot Baris Canli Yayindayiz dan 2 video dengan thumbnail Slot Fikret Canli Yayin di Akun YouTube resmi milik DPR RI,” kata Roy kepada Holopis.com, Rabu (6/9).
Menurutnya, peretasan ini sudah sangat mencoreng nama baik DPR RI. Walaupun dalam konteks ini, DPR secara kelembagaan memang menjadi korban, tapi tetap saja ini bisa merusak marwah lembaga legislatif itu, apalagi saat ini pemerintah sedang melakukan pemberantasan terhadap judi online.
“Ini memang hal yang sangat memalukan,” ujarnya.
Di sisi lain, Roy juga menyayangkan keteledoran admin akun media sosial DPR RI yang bisa sampai kebobolan akses. Seharusnya, para admin yang menjadi punggawa akses akun official lembaga tinggi negara itu bisa lebih mawas diri dan berhati-hari terhadap semua aspek peretasan.
“Karena seharusnya admin dari akun milik lembaga resmi negara yang di dalamnya mewakili rakyat tersebut harus selalu cermat dalam menjaga dan mengantisipasi segala kemungkinan (akses) yang terjadi,” tandasnya.
“Memang tidak ada sistem yang bisa dijamin aman 100%, karena selalu saja ada loop-hole dalam network. Namun seharusnya kejadian tersebut cepat diantisipasi, tidak dibiarkan berjam-jam, bahkan sampai jadi ledekan dan guyonan netizen dalam kolom komentarnya,” sambungnya.
Pemilik nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo tersebut meminta agar Sekretariat Jenderal DPR RI segera bertindak untuk mengambil-alih akun official DPR RI tersebut, sembari melakukan penelusuran terhadap pelaku peretasan tersebut.
“Saya mendesak admin internal SetJen DPR-RI segera mengusut hacker tersebut, bekerja sama dengan Kemkominfo dan Tim Cyber Polri. Karena hal tersebut sebenarnya akan sangat mudah diketahui siapa yang melakukan akses ilegal dan masuk ke sistemnya,” tegasnya.
Ia berharap agar pihak DPR RI segera bertindak lebih cepat, jangan sampai kasus peretasan ini berlanjut terlalu lama.
“Jangan sampai dibiarkan berlama-lama, sekali lagi memalukan,” pungkasnya.