HOLOPIS.COM, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara telah menggelar kegiatan pasar murah yang bertajuk ‘Gerakan Pangan Murah’ di Halaman Kantor Kecamatan Mayong, Jepara, pada Rabu (6/9) tadi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko menjelaskan, bahwa tujuan pihaknya menggelar pasar murah tersebut adalah untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, sehingga angka inflasi dapat terkendali.
“Kegiatan pasar murah seperti ini digelar untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat. Harapannya, inflasi dapat terus kita kendalikan,” kata Edy saat membuka pasar murah yang dikutip Holopis Jateng, Rabu (6/9).
Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional, terdapat kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Beras medium misalnya, rata-rata harga secara nasional di tingkat pedagang eceran naik menjadi Rp12.550 per kilogram (kg) dalam sepekan.
Meskipun terjadi kenaikan harga, Edy mewanti-wanti masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Sebab Ia memastikan, pemerintah akan terus menjaga distribusi sekaligus kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat.
“Dengan Gerakan Pangan Murah seperti ini, pemerintah selalu hadir untuk menjaga distribusi dan kestabilan harga untuk pengendalian inflasi,” tegasnya.
“Yang penting saat harga naik jangan panik,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mengaku senang atas antusias masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Mayong dan sekitarnya dalam kegiatan pasar murah tersebut.
“Alhamdulillah, antusias warga Mayong dan sekitarnya luar biasa, semoga bermanfaat,” kata Haizul.
Adapun dalam kegiatan pasar murah tersebut, semua komoditas kebutuhan pokok dijual dengan harga di bawah harga pasar. Komoditas tersebut di antaranya yakni beras medium yang dijual di angka Rp11.600 per kg.
Selanjutnya telur ayam ras dijual di harga Rp23.000 per kg, lebih murah Rp2.000 dari harga pasar. Kemudian bawang merah Rp22.000 per kg dan gula pasir di harga Rp25.000 per kg.
Secara total, komoditas yang disediakan dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah tersebut mencapai 7,5 ton lebih.