BerandaNewsPolhukamNasdem Anggap AHY Terlalu Kepedean Jadi Cawapres

Nasdem Anggap AHY Terlalu Kepedean Jadi Cawapres

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Nasdem menegaskan bahwa surat berisikan tulisan tangan dari Anies Baswedan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenai penawaran menjadi cawapres bukanlah suatu ikatan.

Bendahara umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni bahkan menyatakan, isi surat tersebut masih ambigu bahkan belum disetujui oleh seluruh partai pengusung.

“Ya, surat biasa aja kan nggak ada hal menjadi komitmen bersama 3 koalisi, nggak ada. Itu kan Anies yang membuat surat kan kalo ngeliat bahasanya masih ambigu kecuali sudah dibales sama Demokrat, AHY menerima permintaan Anies,” kata Sahroni dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (4/9).

“Nah, setelah itu masih ada satu langkah lagi 3 koalisi bersama, ketua umum harus bertandatangan menyetujui kalau AHY cawapres. Ini kan belum ada, ini ceritanya masih logopolitik ceritanya,” sambungnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Sahroni pun kemudian mengklaim sudah berusaha berkomunikasi dengan AHY untuk penentuan nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres dari Anies. Namun, putra dari SBY itu pun tidak merespon hingga dini hari panggilan telepon.

“Ke PKS iya, ke Demokrat pun iya. Di malam sampai jam 2 pagi komunikasi tidak diangkat sama AHY,” ungkapnya.

Sahroni pun kemudian menyebut bahwa Partai Demokrat sudah bersikap berlebihan atas pencalonan Muhaimin. Sebab, dengan situasi politik yang masih dinamis, Demokrat diminta mengerti akan hal tersebut.

“Mungkin harapannya adalah ‘gue mau ngawinin lu tiba-tiba tapi lu batalin’ gitu ya sakit hati wajar. Tapi di politik nggak boleh sakit hati, nggak boleh dendam, nggak boleh baper. Itu aja,” ujarnya.

“Misalnya terlalu berharap ‘gue mau jadi cawapres nih’ udah gembar-gembor, udah confidence, segala macem. Ya tapi memang garis tangannya belom, ya itulah,” sambungnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Aparat Tembak Mati Teroris Papua

Aparat gabungan TNI Polri melakukan penyerbuan markas teroris Papua di Topo, Nabire.

Mahfud MD Sarankan Semua Komisioner KPU Mundur

Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD menyarankan agar semua komisioner KPU RI saat ini agar mengundurkan diri pasca kasus Hasyim Asy'ari. Sebab, moralitas pimpinan KPU saat ini sudah rusak di mata publik, bahkan terkait dengan penyelenggaraan Pilkada 2024.

Yudi Purnomo Desak KPK Penuhi Tantangan Megawati

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo ikut menanggapi tantangan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bertemu AKBP Rossa.

PB SEMMI Apresiasi Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkoba di Malang

Donny mengatakan bahwa masyarakat Indonesia akan selalu mendukung langkah Polri dalam melakukan penegakkan hukum terutama terhadap kejahatan peredaran dan penyalahgunaan narkoba karena sudah sangat meresahkan di Indonesia.

Mahfud MD Harap Rektor Transparan soal Pemberhentian Dekan FK Unair

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Mahfud MD memberikan respons atas diberhentikannya Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih.

Pemerintah Beri Perhatian Khusus soal Kasus Kekerasan di Pesantren

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya kasus kekerasan di lingkup pondok pesantren hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS