HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingatkan kepada Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk tidak terus menerus mengklaim sebagai utusan warga NU untuk menjadi cawapres.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, tindakan Cak Imin sebagai calon wakil presiden d Pilpres 2024 merupakan atas nama pribadi, tidak bisa diafiliasikan dengan NU sebagai organisasi Islam yang saat ini ia pimpin itu.
“Saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU. Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri, dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU, ” kata Gus Yahya dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/8).
Gus Yahya juga menegaskan, klaim bahwa Cak Imin telah mendapatkan restu dari para ulama dan Kiai PBNU adalah tidak benar. Hal itu karena sampai saat ini memang tidak pernah ada pembicaraan khusus mengenai itu.
“Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali,” tegasnya.
“Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Ya itu domain parpol, silakan,” sambungnya.
Gus Yahya juga menjelaskan, berdasarkan keputusan Muktamar, PBNU bukanlah kompetitor dalam kontestasi Pilpres 2024.