HOLOPIS.COM, JAKARTA – Prancis melarang pelajar untuk mengenakan baju abaya di sekolah. Langkah ini dilakukan hampir 20 tahun setelah Prancis melarang penggunaan jilbab di sekolah-sekolah negeri.
Kini pelajar di sekolah negeri Prancis tak lagi diperbolehkan mengenakan abaya, gaun panjang longgar yang sering dikenakan oleh sebagian pelajar perempuan Muslim.
Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal mengumumkan larangan tersebut pada hari Minggu (27/7) menjelang masa sekolah yang akan dimulai pada awal bulan September.
Prancis menerapkan larangan ketat terhadap simbol-simbol agama di sekolah negeri dan melarang siswa mengenakan jilbab sejak tahun 2004.
“Ketika Anda masuk ke ruang kelas, Anda tidak seharusnya dapat mengidentifikasi agama para siswa hanya dengan melihat (penampilan) mereka,” ujar Menteri Pendidikan Gabriel Attal kepada TF1 TV Prancis, seperti dikutip Holopis.com, Senin (28/8).
Pada tahun 2010 lalu, Prancis melarang penggunaan cadar di ruang publik, sehingga membuat marah beberapa komunitas Muslim dengan jumlah lima juta anggota.
Negara yang identik dengan Menara Eiffel ini diatur oleh peraturan ketat mengenai sekularitas yang berarti tidak diperbolehkan menampilkan agama di lembaga-lembaga publik.
Di sekolah, undang-undang tersebut awalnya bertujuan untuk menghilangkan pengaruh tradisional Katolik dari pendidikan publik, namun telah diperbarui seiring berjalannya waktu untuk memasukkan ajaran agama lainnya.
