HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ibu almarhum Imam Masykur, Fauziyah menyampaikan permohonan kepada Hotman Paris Hutapea melalui Tim 911 untuk membantu proses hukum yang adil untuk anaknya.

Yang mana Imam Masykur tewas usai dianiaya oleh oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik bersama dua orang rekannya.

“Saya mohon kepada Papak Hotman Paris dan Tim 911 untuk membantu kami dalam mencari keadilan terhadap anak kami yang menjadi korban penganiayaan, pembunuhan dari oknum TNI,” kata Fauziyah dalam video testimoni yang diunggah di akun Instagram @hotmanparisofficial dan dikutip Holopis.com, Senin (28/8).

Ia ingin agar ada keadilan atas meninggalnya putra kandungnya itu.

“Sebab kami orang kecil, (mohon) dipastikan ada kepastian hukum seadil-adilnya,” ujarnya.

Sekali lagi, Fauziyah memohon agar Hotman Paris bersedia memberikan bantuan hukum kepada keluarga atas kasus yang dialami putranya itu.

“Maka kami dari ibu kandung memohon dengan sangat kepada bapak Hotman Paris dan Tim 911 untuk kejelasan kasus ini,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, oknum anggota TNI yang berdinas di Kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalproteg) Paspampres bernama Praka Riswandi Manik melakukan penganiayaan kepada seorang pemuda sipil bernama Imam Masykur.

Sebelum menganiaya, Prakara Riswandi dan dua orang temannya terlebih dahulu menculik korban, meminta uang setoran sebanyak Rp50 juta. Karena tak diberi, ketiga kawanan ini langsung menghajar korban hingga tak sadarkan diri.

Insiden penganiayaan itu disebut-sebut berlangsung pada hari Sabtu (12/8). Akibat penganiayaan itu, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Jenazah Imam Masykur juga dilakukan otopsi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto hingga pada hari Kamis (24/8), jenazah Imam diserahkan kepada keluarga.

Asisten Intelijen Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Asintel Danpaspampres), Kolonel Kav. Herman Taryaman mengatakan bahwa prajurit TNI AD yang berdinas di Ta Walis 3/3/III Ki C Walis Yonwalproteg Paspampres dengan NRP 31130773030694 tersebut sudah ditahan oleh POMPDAM JAYA.

“Saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan,” terangnya.