HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktorat Pendidikan Palestina harus mengambil keputusan penangguhan kegiatan sekolah, hal ini dilakukan lantaran penutupan semua rute utama ke Hebron oleh tentara pendudukan Israel.
Adapun, penutupan tersebut diberlakukan oleh tentara Israel setelah seorang warga tewas dan suaminya terluka parah dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh warga Palestina.
Akibatnya, kota-kota dan desa-desa digerebek oleh pasukan tentara Israel untuk mencari pelakunya.
Berdasarkan informasi berbagai sumber yang berhasil dirangkumkan Holopis.com, Rabu (23/8). Direktorat Pendidikan Palestina juga mengatakan bahwa, jam belajar yang hilang akan diganti di kemudian hari.
Kondisi Tepi Barat yang tengah mengalami peningkatan ketegangan dan kekerasan selama berbulan-bulan, juga harus memaksa masa sekolah para siswa ditangguhkan. Selain itu, tentara Israel juga menyerbu kota-kota Palestina dan pemukim Yahudi menyerang warga Palestina.
Sebelumnya telah diberitakan, siswa sekolah dasar Palestina telah memulai hari pertama tahun ajaran baru. Namun terpaksa belajar di lapangan terbuka, lantaran bangunan sekolah tersebut dihancurkan.
Kini, masa belajar mereka kembali terganggu lantaran penutupan yang dilakukan oleh pihak Israel.