HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivis 98, Tri Wibowo Santoso menilai bahwa slogan #BeraniJujurHebat yang dipakai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2011 hanya omong kosong. Hal ini disampaikan pasca adanya statemen juru bicara lembaga antirasuah Ali Fikri terkait kehadiran tokoh nasional Rizal Ramli Cs ke Gedung Merah Putih yang urung menyampaikan laporan dugaan korupsi adalah bohong.
“Kemarin itu Rizal Ramli, Amien Rais, Letjen (Purn) Soeharto, Mayjen (Purn) Soenarko, Ubedilah Badrun beserta rombongan memang ditemui petugas KPK setelah menunggu hampir satu jam. Tapi, jawab petugas itu bahwa semua pimpinan KPK sedang ada jadwal. Bahkan, Pak Ali Fikri juga tidak menemui Rizal Ramli dan rombongan. Jadi, bagaimana mungkin Pak Rizal Ramli dibilang urungkan niat untuk melaporkan pengaduan?,” kata Tri Wibowo Santoso dalam keterangannya kepada Holopis.com, Rabu (23/8).
Menurut pria yang karib disapa Bowo ini, kehadiran Rizal Ramli beserta rombongan ke KPK memiliki niat baik, karena masih memercayai lembaga antirasuah itu dalam memberantas KKN hingga ke akar-akarnya.
“Kalau Pak Rizal dan rombongan tak percaya lagi pada KPK, maka tak mungkin mereka mau menyambangi Gedung Merah Putih,” ujarnya.
Bahkan, ungkap Bowo, Akademisi Ubedilah Badrun pun telah membawa sejumlah data tambahan terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang oleh perusahaan berinisial PT SM ke perusahaan milik dua anak Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
“Kami sebenarnya sudah membawa data penguat terkait kasus dugaan TPPU yang dilakukan Sinar Mas ke perusahaan milik anaknya Jokowi. Tapi, KPK tidak kooperatif,” sesal Bowo.
Meski pimpinan KPK enggan menemui 40 tokoh yang bertandang ke Gedung Merah Putih kemarin, Bowo memastikan, bahwa Rizal Ramli tetap tak memiliki keinginan untuk membubarkan lembaga antirasuah, sebagaimana yang diusulkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dengan alasan lembaga itu kurang masif dalam melakukan pemberantasan KKN.
“Saya bisa pastikan bahwa Pak Rizal tak ada keinginan untuk bubarkan KPK. Beliau (red. Rizal Ramli) justru ingin lembaga antirasuah itu harus dibenahi dan diperkuat. Kemudian, kalau ada orang-orang di KPK yang punya kepentingan terselubung, sehingga program pemberantasan KKN jalan di tempat harus disingkirkan. Ini kan ibarat kita mau buru binatang yang mangsa ternak kita, gak perlu juga kita bakar hutannya,” pungkasnya.