HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktifis sekaligus politisi Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengambil pilihan mundur dari PDIP meski sudah mendukung Prabowo Subianto.
Budiman pun menginginkan agar PDIP bisa menggunakan mekanisme dan prosedur yang sesuai dalam memberikan sanksi kepada kadernya.
“Soal siap tidak siap mau tidak mau harus siap, tapi kan saya ingin ada tahapan-tahapan secara organisasi administratif,” kata Budiman dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (21/8).
Budiman sangat berharap agar diberikan kesempatan menjelaskan alasan utama kaitan Megawati dengan dukungan dirinya kepada Prabowo Subianto.
“Saya akan menjelaskan kalau saya bahwa tidak melakukan pelanggaran ideologis dan strategis, justru saya melamarkan apa selama apa yang jadi amanat-amanatnya Ibu Ketum,” tegasnya.
Budiman pun mengaku belum berencana pindah partai jika kemudian harus dipecat dari PDIP karena sikap politiknya.
“Saya tidak terpikir, saya tidak terpikir pindah, karena saya masih PDI Perjuangan dan saya masih ada dan saya masih ada kewajiban,” tegasnya.
Budiman pun menambahkan, dirinya mempunyai histori yang panjang dengan PDIP sehingga membuatnya susah lupa dengan partai berlambang banteng merah tersebut.
“Saya ini saya merasa bahwa saya PDI sejati. Saya sejak kelas 6 SD sudah ikut PDIP sudah merasa ajar-ajar Bung Karno sejak saya SMP secara serius jadi secara ideologis ya PDIP adalah alat perjuangan saya, yaitu bukan sekedar organisasi tempat saya berkarir politik, bukan,” klaimnya.