HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau para generasi Gen Z dan milenial untuk lebih melek investasi di tengah kemajuan teknologi dan semakin banyaknya instrumen investasi yang ada saat ini.
Imbauan itu diberikan, mengingat tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 85 persen. Namun, untuk tingkat literasi keuangan baru mencapai 49,6 persen. Artinya, banyak masyarakat yang telah menggunakan produk jasa keuangan, tetapi belum teredukasi dengan baik.
“Itu adalah PR bagi kita semua, karena untuk terinklusi lebih mudah, bahkan banyak anak-anak kita yang terampil di bidang teknologi, sangat mudah terkoneksi. Namun, belum tentu jika mereka terinklusi, maka dia terliterasi atau melek investasi,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (14/8).
Sri Mulyani pun mewanti-wanti generasi muda untuk berhati-hati dalam memilih produk investasi, dan tidak mudah tebuai dengan iming-iming imbal hasil atau return tinggi.
“Banyak layanan keuangan yang masuk melalui handphone anda, menawarkan masuk investasi dijamin hasilnya 200 persen dan selamat dunia akhirat, ya langsung dibeli, tidak tahu, diberikan iming-iming mendapatkan hasil yang cepat, tinggi, dan aman,” tuturnya.
Menurut Sri Mulyani, literasi terkait investasi ini perlu untuk terus dilakukan. Pasalnya, investasi pada hakikatnya terdapat yang aman dan yang tidak aman. Jangan sampai, investasi justru menjadi kerugian hanya karena tidak teredukasi.
“Karena orang yang mau menarik uang anda untuk diinvestasikan pasti cerita yang bagus-bagus, itu kenapa anda perlu diliterasi. Kalau semakin menarik, harus waspada, mukanya kaya malaikat, janjinya bagus semua, justru itu yang harus dicurigai,” katanya.
Dia pun mengingatkan kepada generasi muda untuk selalu mempelajari data-data dan fundamental produk yang ingin diinvestasikan. “Lihat angkanya, lihat datanya, dan lihat fundamentalnya,” pungkas Sri Mulyani.