HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru bicara Zoom menyampaikan bahwa perusahaannya mengeluarkan kebijakan baru, bahwa para karyawan kembali diminta untuk ngantor. Alasannya, agar mereka bisa saling berinteraksi tatap muka secara langsung dengan tim lainnya.
Kebijakan yang diberlakukan adalah sistem hybrid. Dimana para karyawan akan diminta untuk hadir ke kantor setidaknya selama 2 (dua) hari dalam sepekan.
“Karyawan yang tinggal di dekat kantor perlu berada di lokasi dua hari seminggu untuk berinteraksi dengan tim mereka paling efektif untuk Zoom,” kata juru bicara yang dikutip dari Fox Business oleh Holopis.com, Minggu (6/8).
Dalam menjalankan bisnisnya, Zoom mengaku terus berusaha melakukan upaya progresif untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada para pelanggannya di seluruh dunia.
“kami berada dalam posisi yang lebih baik untuk menggunakan teknologi kami sendiri, terus berinovasi, dan mendukung pelanggan global kami,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, Zoom adalah salah satu perusahaan pemberi layanan meeting online dan sempat booming di awal tahun 2020. Dimana saat itu dunia sedang dipaksa untuk melakukan pembatasan aktivitas hingga lockdown.
Alasannya, karena saat itu pandemi Covid-19 tengah meningkat, sehingga aktivitas seperti rapat dan pertemuan-pertemuan, bahkan hingga pendidikan pun dilakukan secara virtual.
Tercatat, Zoom di masa itu mengalami peningkatan yang luar biasa. Dalam kuartal I tahun 2021 saja, Zoom mengalami peningkatan pendapatan hingga 169 persen atau sekitar USD 328,2 juta. Jika dikonversi ke rupiah menjadi Rp4.973.181.780.000 dengan kurs rupiah Rp15.000.
Namun, kejayaan Zoom tak berlangsung lama. Pasalnya, seiring dengan membaiknya kondisi global akibat pandemi Covid-19 yang menunjukkan tren penurunannya, aset Zoom pun semakin menipis. Tercatat pendapatan Zoom hilang hingga USD 100 miliar, karena masyarakat sudah kembali beraktifitas secara normal, dan peran Zoom sudah semakin ditinggalkan.