Lantas Hakim Fahzal mempertanyakan ada tidaknya soal persaingan dalam peroses tender tersebut. “Enggak ada saingannya pak? Enggak ada persaingan yang lain?” tanya dia.
“Untuk paket 1 dan 2 ada Yang Mulia,” jawab Gumala.
“Siapa pesaingnya?,” tanya Majelis Hakim.
“Kemitraan Lintasarta, Huawei, dan ZTE,” jawab Gumala.
Merespon hal itu Hakim Fahzal langsung menyebut jika proses lelang atau tender yang dilakukan merupakan lingkaran setan.
“Ya itu itu juga kan!? Mutar-mutar di situ saja. vicious circle, lingkaran setan. Itu juga. Nanti ujung-ujungnya, saudara tender, itu juga pemenangnya. Benar engak tuh? Ada yang tidak lolos dari 3 konsorsium itu tadi tender walaupun berbeda paket?,” ungkap Hakim Fahzal.
“Ada. Tadi di tiap paket Yang Mulia,” kata Gumala menimpali.
“Iya, maksudnya paket 1, 2, 3, 4, paket 5. ya?” cecar Majelis Hakim.
“Ya,” jawab Gumala.
“Yang saya tanya, gampang, simpel. Tidak ada persaingan sebetulnya pak? Ujung-ujungnya mereka juga yg menang! Benar?,” cetus Hakim Fahzal.
“Betul Yang Mulia,” jawab Gumala.
“Karena yang lulus prakualifikasi itu memang hanya tiga konsorsium itu tadi. Betul?” tanya Hakim Fahzal.
“Apa yang mau ditenderkan kalau begitu! Cukup saja bagi-bagi jatah. Kamu paket ini, kamu paket itu, kamu paket itu, kan begitu pak. Engak ada saingannya. Kalau tender itu kan harus ada pesaing, ada yang kalah tender. Ada yang kalah tender di sini?” sambung Hakim Fahzal.
Atas pertanyaan tersebut, Gumala lagi-lagi menjelaskan bahwa tidak semua konsorsium bisa memangkan paket yang sama. Namun, konsorsium yang kalah di paket satu, menang di paket lain.
“Tadi Yang Mulia. Kemitraan Huawei kalah tender di paket 1 dan 2,” kata Gumala.
“Di paket lain dia dapat?” tanya Hakim Fahzal.
Gumala kembali menjelaskan proses lelang tender yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada konsorsium yang kalah di salah satu paket, namun, konsorsium itu menang di paket yang lain.
“Di paket 3 dia menang,” jawab Gumala.
Pernyataan itu hanya mengundang tawa hakim Fahzal. Ia lantas mengatakan proses lelang atau tender itu hanyalah main-main.
“Itu main-main namanya itu lah! itu main main itu tender yang kayak begitu pak! tender itu harus ada saingannya, ada yang kalah, ada yang menang, ini dibagi sekian paket, tetapi setelah dilakukan tender, sama saja dengan pembagian jatah, arisan itu” kata Hakim Fahzal.
“Kamu paket 1, paket 2 ya, ini paket 3, paket 4. gitu pak. sehingga yang saudara loloskan, 3 konsorsium itu, dia yang melaksanakan berbeda paket, sampai paket 5, betul enggak?,” kata Hakim Fahzal menambahkan.
Gumala hanya mersepon pernyataan itu dengan berkata “Betul Yang Mulia, 3 konsorsium tersebut,”.