HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin 31 Juli 2023.

Proyek tersebut diusulkan Jokowi pada tahun 2013 saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Urusan sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun. Sudah hampir 11 tahun. Dan hari ini Alhamdulillah selesai,” kata Jokowi dilokasi yang dikutip Holopis.com, Senin (31/7).

Jokowi menjelaskan, selesainya sodetan sungai Ciliwung ini untuk menyelesaikan masalah banjir yang kerap kali terjadi di Jakarta.

Ditambah lagi dengan adanya bendungan Ciawi, sukamahi, normalisasi Ciliwung dan Banjir Kanal Timur bisa menyelesaikan 62 persen persoalan banjir di Jakarta.

“Dan dengan selesainya sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, baik tadi yang bendungan Ciawi, sukamahi, sedotan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen,” sambungnya.

Namun, masih ada 38 persen lagi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam menanggulangi masalah banjir Jakarta.

“Dari persoalan banjir yang di Jakarta artinya masih ada PR 38 persen ini harus dikerjakan,” jelas Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, dalam penanganan banjir di Jakarta, harus dilakukan dari hulu ke hiliir. Sehingga, dengan adanya sodetan Ciliwung jadi pelengkap proyek anti banjir Jakarta lainnya.

“Untuk penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup karena kita di Jakarta tidak hanya mengurusi Sungai Ciliwung saja, ada 12 Sungai lain yang perlu ditangani secara baik ada sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, sungai mookervart, sungai Pesanggrahan dan lain-lainnya,” pungkasnya.

Sebagai Informasi, proyek sodetan Ciliwung ini sempat terhenti pada tahun 2015 karena ada permasalahan pembebasan lahan. Namun, hal tersebut akhirnya selesai dan sodetan Ciliwung kembali dikerjakan pada tahun 2021. Proyek tersebut, memakan biaya investasi mencapai Rp 1,2 triliun.