HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak terdakwa kasus suap dan gratifikasi Lukas Enembe mengklaim bahwa kondisinya semakin hari semakin turun dan semakin parah.
Kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala mengumbar kondisi sakit ginjal yang diderita Gubernur Papua nonaktif itu sudah stadium akhir dan menunjukkan kondisi kritis.
“Ginjal dia, ginjal itu istilah kedokteran ginjal itu stadium lima, akhir, kritis dan menunjukkan kritis, jadi ginjalnya menunjukkan kritis,” kata Petrus dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/7).
Petrus juga mengklaim, Lukas Enembe selaku kader Partai Demokrat tersebut lambat untuk memberikan respons sehingga harus dipasang infus dan alat medis lainnya di tubuh Lukas.
“Kalau kita bicara sekali lagi responsnya sangat lambat jadi baik tatapan matanya saya sudah sering ketemu dia tapi setelah saya cubit-cubit, colek-colek baru dia sadar. Jadi responsnya yang agak susah sekarang ini,” klaimnya.
Dengan kondisi ginjal yang diklaim kritis, Petrus pun menyatakan ada kendala dalam pemberian menu makanan untuk dikonsumi Lukas Enembe, terlebih saat berada di dalam tahanan.
“Karena dalam hal kecil aja soal menu makanan, menu makanan yang disiapkan di KPK adalah untuk orang sehat dan itu disampaikan oleh sesama tahanan KPK kemarin sore waktu Pak Lukas diantar untuk saya bertemu,” ujarnya.
Petrus mengatakan makanan untuk Lukas harusnya tak disamakan dengan tahanan yang sehat. Dia mengatakan menu makanan itu tak cocok dengan kondisi Lukas yang sedang sakit.
“Saya bertanya, kenapa bapak tidak makan? Tahanan mengatakan makanan yang kami makan, tidak cocok dengan Pak Lukas, karena ini makanan orang sehat, ada ikan, ada sayur, ada macam-macam, tapi buat Pak Lukas tidak cocok,” pungkasnya.