HOLOPIS.COM, JAKARTA – Budi Arie Setiadi, yang merupakan loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dimana salah satu tugas pokoknya adalah mengawasi platform media sosial (medsos) agar tetap kondusif.
Dengan statusnya sebagai Ketua Umum relawan Projo, komitmen Budi Arie untuk menjaga netralitas medsos selama Pemilu 2024 berlangsung tentu menjadi pertanyaan banyak pihak.
Menanggapi pertanyaan itu, Budi Arie pun mengatakan, bahwa komitmen pihaknya untuk menjaga netralitas di medsos hanya bergantung pada instruksi Presiden Jokowi.
“Kita ikut instruksi presiden. Kalau presiden netral, kita netral,” kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (17/7) yang dikutip Holopis.com.
Setelah menyandang jabatan baru sebagai Menkominfo, Budi Arie mengaku, bahwa dirinya akan akan meninggalkan urusan relawan dan fokus pada tugasnya di Kementerian Kominfo.
“Pokoknya (urusan relawan) itu ada yang urus, tugas di Kominfo aja sudah berat tambah ngurus relawan lebih berat,” dalihnya.
Lebih lanjut, Budi menegaskan, bahwa dirinya ke depan akan fokus pada PR yang ada di Kementerian Kominfo, mulai dari infrastruktur digital, pengendalian platform yang meresahkan masyarakat dari konten negatif, membangun dan mengembangkan ekosistem digital, serta memastikan narasi damai saat Pemilu 2024.
Adapun untuk pertama kalinya, Kementerian Kominfo memiliki seorang wakil menteri (wamen). Jabatan itu diisi oleh Nezar Patria, yang sebelumnya merupakan staf khusus Menteri BUMN.
Adapun terkait pembagian tugas, Budi menegaskan bahwa dirinya dengan Nezar akan bekerja sama dan saling melengkapi dalam mengerjakan tugas-tugas di Kementerian Kominfo.
“Ini kan baru, SK belum kering tanda tangannya. Tunggu aja pasti ada. Kita perlu percepatan sehingga kerja sama nanti saling melengkapi mendukung dsb,” jelas Budi.
Budi pun mengaku bersyukur dengan hadirnya wamen yang akan mendampinginya dalam menjalankan tugasnya, karena ia menilai tugasnya sebagai Menkominfo tidaklah mudah untuk dikerjakan.
“Untung dibantu Wamen. Kalau sendiri agak pecah kepala juga karena mengurus media sosmed, semua urusan,” tukas Budi.