Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kabar terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut telah menunjuk Budi Arie Setiadi untuk menggantikan kursi yang ditinggalkan Johnny Gerard Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena tersandung kasus korupsi proyek BTS 4G BAKTI senilai Rp8 Triliun.

Menurut kabar sumber dari Istana Kepresidenan yang dikutip Holopis.com, bahwa rencana pelantikan Budi Arie kabarnya akan dilaksanakan pada hari Senin (17/7) besok di Istana Negara Jakarta.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Budi Arie Setiadi adalah Ketua Umum Relawan Jokowi (ProJo). Aktivis 98 yang karib disapa Muni tersebut saat ini masih aktif sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Hingga nanti Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo definitif, jabatan tersebut masih diemban oleh Mahfud MD yang berstatus sebagai Pelaksana Tugas (Plt) untuk mengisi kekosongan jabatan Menteri tersebut.

Secara umum, Budi Arie Setiadi tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi. Namun kedekatan dengan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Umum Relawan Projo serta beberapa pengalaman manajerial baik di lingkungan kampus maupun organisasi kepartaian menjadi modal awal suami Zara Murzandina tersebut memimpin kementerian yang berasis pada teknologi informasi tersebut.

Profil Budi Arie Setiadi

Nama Lengkap : Budi Arie Setiadi (Muni)
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 20 April 1969
Istri : Zara Murzandina
Agama : Kristen

Pendidikan :
1. SD Marsudirini, Koja, Jakarta Utara
2. SMP Marsudirini, Koja, Jakarta Utara
3. SMA Kolose Kanisius Jakarta (1998)
2. S1 Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1996)
3. S2 Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (2006)

Organisasi :
1. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI 1994
2. Presidium Senat Mahasiswa UI 1995-1995
3. Pendiri dan Pembina Forum Studi Mahasiswa UI dan Kelompok Pembela Mahasiswa UI
4. Ketua Ikalan Alumni Universitas Indonesia Jakarta 1998-2001
5. Pendiri Gerakan Sarjana Jakarta dan Masyarakat Profesi Indonesia
6. Pendiri Keluarga Besar Universitas Indonesia

Politik :
1. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PDI Perjuangan DKI Jakarta 2005-2010
2. Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta
3. Pendiri PROJO

Kemudian, berdasarkan laporan yang disampaikan Budi Arie dalam LHKPN KPK sejak tahun 2019, nilainya cukup fluktuatif. Pada laporan 18 November 2019, total hartanya Rp. 100.614.600.000. Kemudian pada 31 Desember 2020 hartanya naik Rp. 907.252.000, yakni Rp. 101.521.852.000. Lalu pada 31 Desember 2021, hartanya juga naik lagi Rp. 700.000.000, yakni Rp. 102.221.852.000. Namun pada laporan LHKPN 31 Desember 2022 turun -Rp. 1.203.052.000 yakni Rp. 101.018.800.000.

Melihat LHKPN terbaru, daftar harta kekayaan Budi Arie Setiadi antara lain ;

1. Aset Tanah dan Bangunan bernilai Rp. 62.746.800.000 :
– Tanah dan bangunan seluas 250 m2/200 m2 di Tangerang Selatan, hasil sendiri senilai : Rp. 3.000.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 311 m2/250 m2 di Jakarta Utara, hasil hibah tanpa akta senilai : Rp. 1.507.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 161 m2/300 m2 di Jakarta Pusat, hasil sendiri senilai : Rp. 5.100.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 94.52 m2/103.63 m2 di Kota Tangerang, hasil sendiri senilai Rp. 1.800.000.000
– Tanah seluas 21.695 m2 di Bekasi Jawa Barat, aset warisan senilai : Rp. 11.281.400.000
– Tanah seluas 23.730 m2 di Bekasi Jawa Barat, aset warisan senilai : Rp. 12.339.600.000
– Tanah seluas 15.720 m2 di Bekasi Jawa Barat, aset warisan senilai : Rp. 8.174.400.000
– Tanah seluas 3.425 m2 di Bekasi Jawa Barat, aset warisan senilai : Rp. 1.781.000.000
– Tanah seluas 31.445 m2 di Bekasi Jawa Barat, aset warisan senilai : Rp. 16.351.400.000
– Tanah seluas 405 m2 di Bekasi Jawa Barat, hasil sendiri senilai : Rp. 162.000.000
– Tanah seluas 300 m2 di Kota Padang, aset warisan senilai : Rp. 1.250.000.000

2. Alat Transportasi bernilai Rp. 869.000.000 :
– Mobil Honda HR-V RU5 1.8 RS tahun 2019, hasil sendiri senilai : Rp. 390.000.000
– Mobil HONDA HRV tahun 2016, hasil hibah senilai : Rp. 219.000.000
– Mobil VW SCIROCO tahun 2014, hasil sendiri senilai : Rp. 260.000.000

3. Harta Bergerak Lainnya senilai : Rp. 2.300.000.000
4. Surat Berharga senilai : Rp. 24.500.000.000
5. Kas dan Setara Kas senilai : Rp. 10.603.000.000
6. Utang senilai : Rp. 0