HOLOPIS.COM , JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terus menerus memberikan penjelasan yang sama perihal upaya pembebasan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Yudo Margono seperti biasanya menyampaikan masih berharap kepada Pj Bupati Nduga untuk melakukan upaya pembebasan Philips Mark yang telah disandera berbulan-bulan lamanya.

“Ini Pj Bupati yang baru ya kita berikan mandat kepada Pj Bupati yang baru dan juga tokoh agama, tokoh masyarakat. Kita tetap supaya situasi tetap kondusif dengan negosiasi yang damai,” kata Yudo Margono dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (15/7).

Selain itu, upaya pembebasan yang tidak memiliki batas waktu itu terus dilakukan demi menghindari jatuhnya korban jiwa dari berbagai pihak.

“Tetap kita usahakan, tetap kita berusaha, berusaha dan berusaha. Jadi jangan sampai ada kerugian masyarakat kalau kita laksanakan dengan operasi militer. Saya kira kita tetap dengan negosiasi,” ujarnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu juga kemudian masih membantah soal informasi pemberian uang Rp 5 miliar untuk Egianus Kogoya dkk. Hal itu dilontarkan Yudo usai Egianus membantah meminta uang untuk menukar nyawa Philips Mark.

“Yang minta juga… yang kemarin tak tanya lho ‘yang itu info dari mana?’. Artinya kita tetap melaksanakan negosiasi,” kilahnya.

Padahal, sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengakui dirinya menyetujui rencana pemberian Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark.

Laksamana Yudo mengatasnamakan keselamatan dengan menyerahkan uang sebesar itu kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

“Kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan semuanya,” kata Yudo, Rabu (5/7).